Lovely 25

1.1K 34 2
                                    


Happy reading😘

Hari yang ditunggu datang juga,Jayden sedang menyusun meja dan kursi untuk Jean yang akan melaksanakan Akad nikah,Jean masih belum diperbolehkan pulang walaupun ia sudah baik-baik saja tapi Dokter menyarankan agar Jean tetap berada dirumah sakit sampai Gips yang ada dikakinya bisa dilepas.

Adrian dan Raka sepakat akan menggelar resepsi saat Maura selesai wisuda nanti, untuk saat ini bagi mereka Jean dan Maura harus sah terlebih dulu.

Kayla sudah memindahkan Jean keruang inap VIP,disini ruangannya lebih besar dan ada tambahan kasur untuk menjaga pasien,sebelumnya Jean berada diruangan biasa saja dan disana hanya tersedia sofa.

Maura sudah terlihat sangat cantik dengan gaun dan juga make up yang begitu pas,begitupun dengan Jean yang sudah rapi dan juga sangat tampan.semua keluarga inti juga sudah berkumpul dan tak lama penghulu datang bersama Raja,Adrian meminta Raja untuk menjemputnya.

Sebelum mengucap akad,sang penghulu lebih dulu memberikan nasihat dan hal apa saja yang tidak boleh diucapkan seorang suami kepada sang istri.

Adrian dan Jean saling berjabat tangan lalu mengikuti intruksi dari penghulu,Jean mengucapkannya hanya dalam satu tarikan napas membuat semua orang menghela napas lega.saksi telah berkata sah dan itu artinya Jean dan Maura sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Setelah acara selesai,Maura membantu Jean untuk merebahkan diri di ranjang kembali,Tidak ada lagi sekat antara ia dan Jean,untuk selanjutnya Maura akan memberi Jean perhatian lebih agar Jean kembali jatuh cinta padanya."Aku ambilin kakak makan dulu ya."Ucap Maura karena memang hari sudah siang.

Jean hanya mengangguk dan memperhatikan Maura mengambilkan ia berbagai macam lauk dan meletakkannya di piring,Ia sempat tersenyum melihat Maura yang begitu sigap melayaninya.

"Jean."panggil Adrian membuat Jean mengalihkan pandangannya.

"Iya om eh_ Pah, ada apa pah?"

Adrian mendekat pada Jean lalu memeluknya."Jangan lama-lama,Papa gak mau ya Maura marah karena merasa dibohongi."ucapnya pelan ditelinga Jean.

"Iya,papa tenang aja tapi kalian semua juga harus sepakat Maura harus tau dari Jean langsung, jangan sampai_"

"Papa kenapa peluk Kak Je lama banget."Maura tiba-tiba saja mendekat membuat Jean menghentikan kalimatnya.

Adrian melepaskan pelukannya lalu tersenyum canggung."Papa cuma kasih selamat sama Jean dan kasih tau Jean gak boleh buat anak papa yang cantik ini menangis."

"Oo gitu."sahut Maura dan Adrian segera mengangguk.

Adrian mencium puncuk kepala Maura lalu segera menghampiri istrinya,hampir saja mereka ketahuan.

Maura mulai menyuapi Jean makan,ia merasa begitu lega karena sudah menikah dengan Jean."Kamu makan juga dong."ucap Jean lalu mengambil alih sendok dan menyuapi Maura makan.

"Kakak bahagia gak nikah sama aku?"tanya Maura dengan pipi sedikit mengembung.

"Kalo ini yang buat kamu bahagia saya juga bahagia."jawab Jean seadanya.

Kenapa jawaban Jean tidak sesuai ekspektasinya,ia berharap Jean mengatakan itu dengan wajah yang sumringah,melihat Jean mengatakan hal demikian dengan wajah yang sangat amat biasa saja membuat Maura malah merasa bersalah.

Dirinya harus bisa lebih bersabar dan harus selalu mengingat bahwa Jean belum pulih seperti biasa.

Malam hari sudah tiba, Maura dan Jean juga sudah berganti baju dan bersih-bersih, para keluarga juga sudah pulang hanya tersisa Adrian dan Raka dirumah sakit.

My Lovely, MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang