Happy reading 😘
Hari ini Jean uring-uringan,sudah dua hari kekasihnya tidak bisa dihubungi dan susah ditemui.Maura sedang sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi dan hal itu membuat Jean kesepian,Maura bahkan melupakan ucapannya dua hari yang lalu,tentang pertimbangannya untuk menikah dengan Jean.
"Susan,apa schedule saya siang ini?"tanya Jean.
"Tidak ada pak,semua meeting sudah dilakukan tadi pagi,tapi ada beberapa berkas yang harus ditinjau ulang oleh bapak."ujar Susan lalu menutup tabletnya.
Jean diam sejenak lalu_"Saya mau keluar dulu,berkasnya bisa kamu letakkan di meja nanti saya cek lagi."ucapnya lalu bersiap ke kampus Maura.
"Baik pak."
Jean segera melajukan mobilnya ke kampus Maura, sebelumnya ia sudah mencoba menghubungi gadis itu tapi tidak sekalipun diangkat."kemana sih dia?!"
Jean menghentikan mobilnya tepat didepan kampus tapi yang ia temui justru dua sahabat Maura, Jean segera menghampiri Mona dan Jessi lalu bertanya dimana kekasihnya.
Mona dan Jessi memang sedang ingin menyusul Maura yang sedang ada dicafe, cafe yang sering mereka datangi berada tak jauh dari kampus mereka,tadinya mereka ingin pergi bersama tapi karena Mona dan Jessi ada bimbingan jadilah Maura pergi sendiri.
"Sekalian saya antar saja."ajak Jean membuat Mona dan Jessi segera mengangguk.
"Maaf ya Om jadi ngerepoti."ucap Mona basa-basi.
"Santai kok,kalian sering ketemu Jayden gak?"tanya Jean sambil terus memasang senyum.
"Sering sih Om tapi udah seminggu ini jarang,kayaknya dia lagi sibuk juga."jawab Mona.
Akhir-akhir ini Jean juga jarang bertemu Jayden dirumah membuat ia merasa rindu, maka dari itu ia iseng bertanya walaupun selalu membuat kesal tapi Jean sangat menyayangi adiknya itu.
Sampainya dicafe Jean justru dikagetkan dengan pria yang waktu itu pernah ia temui,pria yang selalu mengirim banyak pesan pada Maura,walaupun Maura tidak menanggapi tetap saja hal itu membuatnya kesal.
Dan sekarang ia harus melihat kekasihnya itu sedang duduk bersama Rifki menghadap ke laptop yang sama, apapun alasannya Jean tetap tak suka!
Mona dan Jessi hanya saling pandang saat melihat raut wajah Jean tidak seramah tadi,terlihat api cemburu membara tergambar jelas di wajah pria itu."Gimana nih Jes?"bisik Mona dan Jessi menggeleng pelan,dirinya juga bingung kalau saja mereka tau Maura sedang bersama Rifki, mungkin mereka akan memeberitahu Maura terlebih dahulu.
Jean langsung masuk kedalam cafe dan menghampiri kekasihnya."Masih lama?!"tanya Jean tak suka,ia bahkan tidak menyapa sama sekali.
"Kak Je,kenapa bisa disini?"Maura langsung melihat kearah dua temannya yang sedang berdiri dibelakang Jean, tapi Mona dan Jessi hanya menggeleng.
"Kenapa tanya balik! udah selesai apa belum? ngerjai skripsi atau ngedate disini."sarkas Jean. inilah yang Jean takutkan, takut jika Maura mendapatkan perhatian dari para pria di kampus lalu melupakannya.biar bagaimanapun Jean sadar akan perbedaan usia yang jauh dengan Maura.
"Om siapanya Maura,terserah dia dong mau ngapain disini."sahut Rifki yang kini menatap tajam tak suka pada Jean.
Jean menyeringai melihat Pria di depannya ini,rasanya Jean ingin memukul Rifki dan berteriak di telinganya bahwa Maura adalah miliknya."Saya calon suaminya dan kamu gak usah modus!"
"Hah_ ca-calon suami?!"
"Kakak!"pekik Maura lalu segera membereskan barang-barangnya."Kak Rifki dilanjut lusa aja ya, aku balik dulu."ucapnya lalu menarik Jean keluar. Maura tak mau satu kampus tau jika ia sudah memiliki tunangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/365762405-288-k137568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Maura
Romance#lovestrory Jean And Maura (sequel Gaun Milik Laras) Jean sedikit mematung saat mendapati Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kini berubah menjadi gadis dewasa yang cantik, ada perasaan aneh dihati Jean saat melihat Maura,perasaan ingin memili...