Happy reading😘
Sore ini Maura membantu bik Eli memasak didapur,bik Eli adalah Art yang kini membantunya membersihkan rumah dan juga memasak.
Sama seperti bik Minah,bik Eli juga sangat baik dan banyak mengajarinya memasak makanan seperti dirumahnya, kandungan Maura kini sudah menginjak 5 bulan dan entah kenapa ia suka sekali memasak akhir-akhir ini.
"Bik ini udah belum?"tanya Maura saat memasak sayur lodeh kesukaannya.
Bik Eli mengecek masakan yang sedang diaduk Maura lalu mencoba rasanya."Udah Non."
Maura segera mengambil wadah lalu perlahan-lahan menuangkannya sedikit demi sedikit sedikit,ia sudah tidak sabar ingin makan.
Setelah masakannya selesai dan siap tersaji,kini saatnya ia mandi dan mempercantik diri sebelum Jean pulang.ditambah lagi rasa gerah mulai menyelimutinya.
Maura menghidupkan shower dan membiarkan air membasahi tubuhnya yang semakin berisi,beberapa kali Maura mengelus perutnya yang semakin membesar,dirinya mulai menyabuni seluruh tubuhnya tapi tiba-tiba saja,sebuah tangan besar memengang puff yang ada ditangannya lalu ikut mengitari tubuhnya."Mas! bikin kaget aja."dengusnya.
"Ha ha ha,ya kamu mikirnya siapa sayang?"
"Hantu!"sahut Maura,dirinya terlalu fokus membersihkan diri hingga tidak menyadari Jean yang masuk kekamar mandi.
kini keduanya mandi bersama sambil sesekali tertawa,Jean sangat gemas dengan perut Maura yang membuncit dirinya bahkan terus mengusapnya, buah dada Maura juga semakin besar membuat sesuatu dibawah sana menjadi tegak berdiri.
"Aku udah,Mas lanjut sendiri aja ya."ucap Maura membuat Jean memanyunkan bibirnya,Padahal Jean ingin bermain sekali saja dikamar mandi tapi istrinya tidak peka.
Kini Maura duduk dipinggir kasur sedang membalas pesan dari Jessi dan tak lama Jean keluar dengan wajah yang cemberut,Maura menepuk kasur disebelahnya agar Jean ikut duduk bersamanya lalu mulai mengeringkan rambut Jean yang basah.
"Sayangnya papa lagi apa,papa lagi kesel nih soalnya mama gak peka!"ucap Jean sambil mengelus perut Maura,saat ini istrinya hanya menggunakan sport bra jadi perut Maura terpampang nyata dihadapannya tanpa terhalang apapun.
"Emangnya aku kenapa?"tanya Maura bingung,bisa-bisanya Jean mengatai dirinya tidak peka.
Jean menggeleng lesu lalu memeluk tubuh istrinya dari samping dan tangannya masih sibuk mengelus perut Maura,Jean memanyunkan bibirnya dan itu membuat Maura gemas."Papa kenapa sih?"tanya Maura.
"Tadi dia tegang sayang tapi kamu malah ninggalin Mas sendiri dikamar mandi."ucap Jean masih dengan wajahnya yang cemberut.
"Dingin tau Mas,nanti kalo anaknya masuk angin gimana?"
Jean terdiam sesaat kenapa ia tidak berpikir kearah situ,godaan terbesarnya adalah saat melihat Maura seperti tadi dan juga seperti sekarang ini."Maaf sayang."
"Entar malam aja ya."ucap Maura membuat wajah Jean berubah sumringah seketika,penawaran yang menarik ia pun segera menganggukkan kepalanya setuju.
setelah keduanya mengenakan baju kini mereka sedang menuju ke meja makan untuk makan malam,Maura segera mengambilkan piring lalu menuangkan nasi untuk Jean beserta lauk dan sayur yang ia masak bersama bik Eli tadi.
"hmm_ enak sayang,kamu sekarang makin pinter masaknya."puji Jean membuat Maura tersipu malu,semenjak bik Eli datang ia banyak membuat masakan baru dan tentu saja itu berkat bantuan bik Eli.
Yang membuat Maura makin semangat adalah pujian yang Jean berikan setiap hari,selain memuji karena dirinya bertambah cantik saat hamil,Jean juga selalu memuji masakannya walau hanya sekedar sayur bayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Maura
Romance#lovestrory Jean And Maura (sequel Gaun Milik Laras) Jean sedikit mematung saat mendapati Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kini berubah menjadi gadis dewasa yang cantik, ada perasaan aneh dihati Jean saat melihat Maura,perasaan ingin memili...