Happy reading😘
Paginya Maura bangun tapi tidak menemukan Jean di sampingnya, padahal masih jam setengah 6 pagi dan Jean juga tidak pamit akan pergi sepagi ini.
Maura masuk kedalam kamar mandi dalam keadaan tidak bersemangat dan sedikit sulit,perutnya terasa begah dan mulai sesak.
Biasanya ia akan bangun lebih dulu lalu membangukan Jean,suaminya itu akan membantunya masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi, tapi pagi ini ia melakukannya sendiri.
Setelah setengah jam dikamar mandi Maura keluar dengan hanya menggunakan bathdrobe dan handuk dikepala.ia duduk dipinggir kasur lalu mulai menyalakan hairdryer untuk mengeringkan rambutnya.
Cekleek
"Sayang kok udah bangun?"tanya Jean saat masuk kedalam kamar,di tangannya sudah ada segelas susu dan potongan buah juga roti gandum dengan telur diatasnya.
"Aku pikir Mas udah pergi!"ucapnya kaget.
Jean mengambil hairdryer dari tangan Maura lalu melanjutkan mengeringkan rambutnya,Jean juga menyuruh Maura untuk sarapan selagi ia mengeringkan rambut."Mas ada meeting pagi ini,nanti siang Mas jemput ya kita makan siang diluar aja,habis itu kita kedokter tadi Mas udah bilang sama Mama,minta buatin janji sama dokter Ema."
"Iya."sahut Maura sambil memakan buah yang Jean bawa.
Setelah rambut Maura kering,Jean juga memakaikan baju dan tak lupa memoles wajah Maura dengan pelembab, semenjak hamil Jean merasa kulit Maura gampang kering.
"Mas,ikatin rambutnya."pinta Maura dan dengan senang hati Jean melakukannya.
Maura meraih botol olive oil di samping tempat tidurnya lalu mengolesi ke perutnya."Sayang,perutnya kenapa?" tanya Jean khawatir.
"Gatal Mas,kata mama gak boleh digaruk suruh olesin ini aja."tunjuk Maura pada botol yang ia pegang.
Jean membantu Maura mengolesi perutnya dengan minyak sambil mendekatkan wajahnya."Sayangnya papa lagi buat apa?perut mama sampai gatal gini."ucap Jean pada anak yang ada didalam sana.
Maura hanya terkekeh sambil menyisir rambut Jean dengan jarinya."Lagi tumbuh rambut kayaknya Mas."
"Hah_ emang iya?"Jean menautkan alisnya bingung dan itu membuat Maura tidak bisa menahan tawanya, wajah Jean begitu menggemaskan saat sedang bingung seperti ini.
"Uuhh Mas gemes banget sih."ucap Maura sambil mencubit kedua pipi Jean lalu mengecup bibirnya sekilas.
"Ck, oh iya sayang nanti kita minta dokter Ema liat kelaminnya ya,Mas penasaran!menurut kamu anak kita boy or girl?"
Maura menggelengkan kepalanya pelan,ia tidak bisa menebak jenis kelamin anaknya tapi menurut mama mertuanya,jika melihat dari bentuk perut anaknya berjenis kelamin laki-laki."Laki-laki,kalo Mas nebaknya apa?"
"Hmm,perempuan tapi apapun itu yang penting kamu sehat dan bayinya selamat."
"Aamiin."
Setelah aktivitas pagi selesai yaitu sarapan dan mengobrol,kini Jean harus berangkat kekantor menyelesaikan semua meeting.ia segera berpamitan dengan Maura tak lupa mencium pipi,kening,hidung dan bibir,dirinya juga berpamitan pada buah hatinya yang masih berada dalam perut.
Siangnya Maura tengah bersiap untuk pergi kedokter bersama Jean,dirinya menggunakan makeup tipis agar tidak terlihat pucat,semakin perutnya membesar ia semakin malas untuk berdandan dan juga merawat diri.
Perawatan tubuh dan wajah,Jean lah yang memakaikan untuknya,setiap minggu Jean juga selalu memakaikan scrub pada tubuhnya,benar-benar suami idaman untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Maura
Romance#lovestrory Jean And Maura (sequel Gaun Milik Laras) Jean sedikit mematung saat mendapati Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kini berubah menjadi gadis dewasa yang cantik, ada perasaan aneh dihati Jean saat melihat Maura,perasaan ingin memili...