Lovely 11

3.8K 126 4
                                        

Happy reading😘

Sampainya dirumah, Maura langsung mengambil satu cup ice cream milik Lila di kulkas dan mau membawanya kekamar.

"Kak, kok makan es krim?gak takut jerawat lagi?"

"Lagi pengen aja Pah." sahut Maura lalu langsung masuk kedalam kamar.

"Aneh banget."gumam Adrian dan didengar oleh istrinya.

"Apa yang aneh Mas?"

Adrian menunjuk Maura yang baru saja memasuki kamar. "Padahal katanya gak mau makan es krim lagi."

"Ya mungkin lagi pengen."sahut Laras.

Adrian memeluk pinggang Laras sambil mencium pipinya bertubi-tubi."Mas!" tegur Laras.

"Apa sih, Mas cuma mau manja-manja doang mumpung gak ada yang rusuh."

"Udah tua iihk_ malu!"tegur Laras tapi Adrian tak perduli, sampai hari ini Adrian masih sama seperti dulu yang tak pernah bisa jauh dari istrinya. Diberi kesempatan menua bersama Laras adalah hal yang paling ia syukuri.

"Sayang, kita gak pengen punya anak lagi?"

"Ngaco, yang ada juga kita seharusnya udah punya cucu!" Laras mencubit lengan Adrian yang ada diperutnya membuat Adrian terkekeh. 

Kini Maura duduk dibalkon kamarnya, padahal ia sendiri yang meminta Jean menjauh tapi saat Jean mengabulkan permintaanya, dirinya justru menyesali segalanya.

Maura tidak bisa mendeskripsikan perasaannya terhadap Jean, ia hanya tak suka Jean bersama wanita lain. Apalagi Vivi terlihat sangat classy dan mature, Maura semakin kesal karena mereka terlihat serasi.

Maura mengacak rambutnya lalu membuang napasnya kasar, kini yang ada hanya sebuah penyesalan tidak berguna. Semua orang sudah mengingatkannya tapi dirinya terlalu naif untuk tetap memposisikan hubungannya dengan Jean seperti dulu.

Satu hal yang Maura sadari perasaan sayangnya sudah bukan lagi seperti dulu. Tapi ia terlambat, Jean tidak lagi memperhatikannya. Dan yang paling menyedihkan adalah tatapan Jean yang tak sehangat dulu kepada dirinya.

Tok

Tok

"SIAPA?" teriak Maura dari dalam kamar.

"Ini gue, Mo."sahut Jayden.

"Masuk aja, gak dikunci."Maura kembali memakan Es krimnya dan membiarkan Jayden masuk lalu merebahkan tubuh kekarnya dikasur.

"Lo kenapa? tumben banget makan es krim?" sebenarnyan Jayden sudah tau alasannya, hanya saja ia iseng bertanya.

Maura hanya menaikkan bahunya, dirinya sedang malas untuk bicara apapun dan menjelaskan apapun.

"Mo."

"Hum_"

"Lo kaget ya kak Jean bawa cewek kerumah?"tanya Jayden, walaupun ia sudah tau apa jawaban Maura tapi ia hanya ingin dengar saja.

"Biasa aja, kenapa harus marah? gue juga cuma tetangga. Pertanyaan lo aneh Ay." sebisa mungkin ia menutupi perasaannya dari Jayden walaupun rasanya tidak mungkin, Jayden mengenalnya lebih dari siapapun.

Jayden melangkah menghampiri Maura, ia duduk disebelahnya lalu memeluknya."Gak usah bohong!"

Maura hanya diam sambil memandangi orang-orang yang lalu lalang di bawah sana. Hatinya hanya sedikit perih dan kecewa, semuanya terjadi karena dirinya sendiri.

Jayden mencium pucuk kepala Maura sayang, mereka memang hanya terpaut 4 bulan tapi Jayden lebih menganggap Maura seperti adiknya yang harus selalu ia lindungi. Walau terkadang Maura sulit untuk dinasehati.

My Lovely, MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang