Happy reading😘
Jean sudah bersiap untuk lari pagi,pagi ini ia akan mengajak Maura untuk berolah raga.beberapa hari ini,Jean dan Maura jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. sebenarnya Jean selalu menyempatkan waktu untuk Maura tapi kekasihnya itu selalu menolak karena sedang mengerjakan skripsi dan tak mau di ganggu.
"Udah siap?"tanya Jean saat sudah berada di depan rumah Maura.
"Ayok."sahut Maura semangat, ia butuh menyegarkan otaknya dari segala coretan revisi yang diberikan oleh dosennya.
Mereka sudah sampai ditaman kota,tidak terlalu ramai dan udaranya juga sangat sejuk karena tadi malam habis diguyur hujan.
Jean berjalan sambil terus menggandeng kekasihnya,entah kenapa ia selalu rindu dengan Maura padahal jika sehari saja mereka tak bertemu, maka video call akan menjadi solusinya.
"Baby, habis ini kita liat apartemen kakak ya,kakak mau kasih tunjuk ke kamu,kira-kira kamu suka gak?"
"Kakak ngapain beli apartemen, bukannya udah ada rumah."sahut Maura.
"Itu buat kita tinggal nanti pas udah nikah,kakak belum ada rencana buat beli rumah."ujar Jean kembali. menurutnya rumah terlalu besar untuk ditinggali berdua.
Sehabis menikah nanti Jean ingin menghabiskan waktu berdua sebelum mereka memiliki anak. untuk masalah anak,hal itu sepertinya Jean juga akan menundanya mengingat Maura yang masih sangat muda untuk hamil.
Setelah berjalan mengitari taman cukup lama,Maura meminta Jean untuk berhenti ditempat bubur ayam karena rasa lapar mulai menyerangnya.tadi sebelum pergi ia hanya sempat memakan satu potong roti gandum.
Maura memesan dua porsi bubur ayam dan juga dua teh hangat,hanya menunggu 10 menit dan bubur mereka pun datang.
"Pelan-pelan,sayang."Jean mengelap ujung bibir Maura dengan tisu,dirinya seperti mengurus bayi yang sedang kelaparan.Maura makan begitu lahap bahkan menambah beberapa sate yang tersedia di meja.
"Kenyangnya."celetuk Maura dan Jean hanya terkekeh melihat gadis kecilnya.
Setelah membayar dan masuk kedalam mobil,kini Jean mengajak Maura untuk melihat apartemennya tapi_
"Kak,pulang dulu deh. Aku gerah banget pengen mandi."setelah melihat Apartemen,rencananya Maura ingin mengajak Jean nonton dan berjalan-jalan di Mall.
"Hemm_ oke."sahut Jean lalu mengecup pipi Maura sayang.padahal Jean malas untuk pulang lagi tapi berhubung kesayangannya yang minta,mau tak mau Jean harus menurutinya.
Setelah lebih dari satu jam berada dirumah,kini Jean kembali menjemput Maura kerumahnya,tadi Jean juga mandi dan berganti baju.
"Pah, Mo pergi dulu ya."izin Maura lalu mengecup kedua pipi papanya.
"Iya,jangan malem-malem pulangnya."ucap Adrian lalu beralih kepada Jean."Jean,inget ya pesan Om."
"Iya Om."sahut Jean.
Tangan Jean tak pernah lepas dari jemari Maura,padahal mereka hanya berdua didalam mobil,tapi sikap Jean seolah Maura akan dibawa pergi.
"Kak,lepas dulu Iihk_ aku mau liat handphone."sedari tadi Maura ingin mengecek ponselnya yang terus berdering pertanda pesan masuk,tangan Jean benar-benar menyulitkannya.
"Iya, iya lagian siapa sih?ganggu aja!"pekik Jean.
Maura segera mengambil ponselnya saat Jean membebaskan tangannya,dengan cepat ia mengecek pesan yang masuk. terlihat nama Rifki menigiriminya 10 pesan.
Rifki bertanya sedang apa? ada acara apa hari ini? udah makan apa belum? Lagi sama siapa? Pesan beruntun dari Rifki membuat Maura menautkan alisnya heran,untuk apa Rifki mengiriminya begitu banyak pesan seperti sedang pendekatan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Maura
Romance#lovestrory Jean And Maura (sequel Gaun Milik Laras) Jean sedikit mematung saat mendapati Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kini berubah menjadi gadis dewasa yang cantik, ada perasaan aneh dihati Jean saat melihat Maura,perasaan ingin memili...