Happy reading😘
Sudah seminggu ini Maura terus menemani Jean dirumah sakit, walaupun sikap Jean tidak seperti biasa tapi Maura akan tetap terus berusaha membuat Jean mengingatnya. Dirinya tidak mau Jean melupakannya begitu saja.
Diantara semua orang Jean hanya tidak ingat pada dirinya,bahkan saat bermain waktu kecil bersama,Jean juga tidak mengingatnya tapi Maura tidak boleh menyerah ia harus bisa membawa ingatan jean kembali.
Sekarang Maura baru menyadari dirinya juga sangat mencintai Jean,ia tidak bisa jika Jean tidak ada.seminggu tanpa perhatian dari Jean membuat Maura merasa hampa,seperti ada yang hilang dalam hidupnya.
Tentang ucapan Maura yang akan menikah dengan Jean minggu depan,membuat para orangtua tengah sibuk mempersiapkan segala kebutuhan pernikahan,berhubung Jean belum boleh keluar dari rumah sakit jadi acara akad akan diadakan dirumah sakit secara kekeluargaan.
Sekarang Maura sedang memperbaiki revisian dari dosen sambil mengurus semua kebutuhan Jean dirumah sakit. sebenarnya Maura merasa ada yang aneh dengan Jean,sedikitpun kepala Jean tidak ada mengalami luka tapi kenapa bisa Jean tidak ingat dengannya sama sekali.
"Kak,mau ngapain?"tanya Maura saat melihat Jean tiba-tiba duduk dari tidurnya dan terlihat ingin turun.
"Buang air kecil."
Maura segera memapah Jean memasuki kamar mandi."Pintunya jangan dikunci ya."titahnya lalu menunggu Jean didepan pintu kamar mandi.
Tak lama Jean mengetuk pintu, memberitahu Maura bahwa ia sudah selesai."Kamu kenapa gak istirahat dirumah aja."ucap Jean dan Maura hanya menggeleng sambil tersenyum.
"Aku kan harus nemenin calon suami aku."ucap Maura manja.
Jean sudah duduk diranjang kembali tapi tangannya ikut menarik Maura agar duduk disebelahnya."Sini aja."titahnya.
Maura mengangguk dan kini ia sudah duduk disebelah Jean."Kakak butuh sesuatu?"
Jean segera menggeleng,terlebih dulu ia menyamankan posisi duduknya karena kakinya masih terpasang Gips.Maura juga membantunya untuk meluruskan posisi kakinya.
"Kamu yakin lusa mau nikah sama saya?"tanya Jean.
Maura mengangguk yakin,dirinya begitu menyayangi Jean dan sangat ingin merawat Jean disaat seperti ini,Maura ingin selalu bersama Jean apapun keadaannya.cukup sekali saja ia melakukan kesalahan hingga membuatnya hampir kehilangan orang yang benar-benar mencintainya,cinta yang Jean miliki begitu besar sampai ia tidak bisa menampungnya.
"Kamu kan masih kecil,usia kita juga beda jauh,apa kamu gak malu dikira menikah dengan Om-Om kayak saya?"tanya Jean lagi.
Maura yang tidak terima dibilang kecil langsung menangkup kedua pipi Jean lalu mencium bibirnya sedikit lama."Aku udah gak kecil!"ucap Maura setelahnya.
Jean yang masih terkejut dengan perlakuan Maura hanya bisa mengerjapkan matanya, dirinya terlalu kaget hingga tidak bisa berkata-kata.
"Masih gak percaya?"tanya Maura membuat Jean menggeleng dengan cepat.Maura hanya terkekeh melihat wajah Jean yang sangat menggemaskan ketika sedang bingung.
"Coba ceritain gimana sikap saya ke kamu dulu?"tanya Jean lagi.
Maura diam sejenak sebenarnya ia juga tidak tau harus menceritakan yang mana,pasalnya selama ini Jean lebih banyak membuatnya bahagia.rasa kesal yang Maura rasakan hanya saat Jean menjemputnya dengan setelan kantor yang membuatnya seperti memiliki sugar Daddy.
"Kakak selalu peluk aku,cium aku,selalu cemburu,selalu mikir yang enggak-enggak kalo aku lagi sama temen cowok,selalu ngeselin,selalu modus,se_"
"Stop,stop,stop!masa iya saya gitu?kamu ngarang ya?lagian aneh banget saya bisa suka sama anak kecil kayak kamu!"ujar Jean lalu menautkan alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Maura
Romansa#lovestrory Jean And Maura (sequel Gaun Milik Laras) Jean sedikit mematung saat mendapati Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kini berubah menjadi gadis dewasa yang cantik, ada perasaan aneh dihati Jean saat melihat Maura,perasaan ingin memili...