Lovely 18

1.1K 45 0
                                    

Happy reading😘

"Apa-apaan kalian?kalian belum nikah udah berbuat  begitu?terutama kamu Jean!"tunjuk Adrian,tadinya Adrian ingin mengajak Maura pulang bersama karena Raka membatalkan untuk pergi melihat proyek pembangunan.

Tetapi alangkah terkejutnya Adrian saat melihat Jean menjamah putrinya begitu saja,ia pikir Jean dan Maura hanya dekat seperti biasa,dirinya tak pernah berpikir Jean dan Maura akan melakukan hal sejauh itu.

"Jean minta maaf Om,Jean khilaf bener-bener khilaf."mohon Jean yang kini sudah berlutut dikaki Adrian.

Sedang Maura hanya menunduk,dirinya benar-benar malu.kemarin Lila dan sekarang papanya.

"Kalo gitu kalian gak boleh deket-deket lagi!"

"Yan,udah tau anak gue khilaf seharusnya kita nikahin bukan malah dijauhin. Gimana sih lo?!"sedari tadi Raka hanya diam saja saat Adrian memarahi anaknya,ia sadar Jean memang salah tapi Raka tak terima saat Jean harus dipisahkan dari Maura.

"Gak bisa,Maura masih kuliah."

"Om,aku gak akan mengekang Mo, aku akan tetap bebasin apapun yang mau dia lakuin tapi please Om, jangan pisahin aku sama Mo."Jean yang kini sudah berdiri, kembali merengek dan memeluk lengan Adrian.

Adrian menatap putrinya sekilas,wajah Maura juga tampak khawatir saat ia berkata akan memisahkan mereka."kamu beneran sayang sama Maura?"

Dengan cepat Jean mengangguk,Maura satu-satunya wanita yang ia kejar mati-matian. dirinya tidak bisa membayangkan jika Adrian memisahkan mereka.

"Kakak,sini."panggi Adrian pada putrinya.

Maura segera mendekat kepada papanya lalu segera memeluknya."Papa, Mo minta maaf,papa jangan marah ya."cicitnya merasa bersalah.

"Papa gak marah,kita pulang ya."ajak Adrian lembut,dia memang marah tapi bukan kepada putrinya.melainkan kepada Jebiar bagaimana pun Jean lebih dewasa dalam berpikir seharusnya ia tidak melakukan itu sebelum sah.

"Terus aku gimana Om?"tanya Jean panik.

"Iya Yan,lo main bawa pulang Maura aja, terus anak gue gimana?"mau tak mau Raka ikut mendesak Adrian.

"Gue diskusikan dulu sama Laras, dan selama belum dapet izin dari Om, kamu gak boleh ketemu sama Maura!"tegas Adrian membuat Jean menegang seketika.

"Ta-tapi Om, Om gak bisa gitu dong!aku sama Maura udah resmi pacaran,masa gak boleh ketemu,pokoknya besok aku bakalan kerumah buat ngelamar Maura."

Adrian menghela napasnya lelah, dirinya bukan melarang Jean dan Maura untuk berpacaran hanya saja apa yang ia lihat barusan membuatnya khawatir, Adrian sangat khawatir Jean tidak bisa mengendalikan dirinya. Maka dari itu Adrian harus melarang mereka bertemu sampai ia menemukan solusinya.

"Terserah lah,Om capek ngomong sama kamu!"Adrian segera pergi membawa Maura pulang.ia harus segera bertemu istrinya untuk membicarakan hal ini.

"Pah,gimana nih?"tanya Jean panik.

"Kamu sih main nyosor aja,udah tau ini kantor!"Raka diam sejenak sambil berpikir."besok kita kerumah Adrian deh buat lamar Maura tapi sebelum itu kamu harus cerita dulu sama Mama."

"Iya pah."kali ini ia harus mengikuti saran dari papanya." Tapi pah, Gak bisa nanti malam aja ya?"ucap Jean tidak sabar.

Tuk

"Nih anak nurun sama siapa sih?nafsu amat!"

Jean mendengus kesal sambil mengusap dahinya yang disentil oleh papanya,sudah jelas ia adalah turunan dari Raka Hendrawan,kenapa malah bertanya lagi!

My Lovely, MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang