Lovely 46

835 29 2
                                    

Happy reading😘

Maura membuka matanya saat bunyi alarm begitu nyaring masuk ke telinganya, itu adalah suara tangisan Fatih yang kini menjadi suara wajib yang harus pertama kali ia dengarkan. Masih jam 3 pagi tapi bayinya sudah menangis karena merasa haus.

"Cep cep, sayangnya Mama haus ya."Maura menyandarkan tubuhnya disandaran kasur lalu mulai menyusui Fatih.

Maura mengelus rambut Fatih yang tumbuh begitu cepat dan lebat, memberi putra rasa nyaman agar kembali tertidur.

Sudah lebih dari sebulan ia menjalani peran sebagai ibu membuat Maura selalu merasa cemas, takut tidak bisa membesarkan putranya dengan baik.

Tapi untungnya ia memiliki keluarga yang selalu mendukung dan menyemangatinya saat lelah, terutama peran suami yang selalu mengerti akan kesulitannya menghadapi diri sendiri.

Fatih melepaskan hisapan lalu menggerakkan tangannya seakan mengajak Maura untuk bermain."Bobok lagi ya, masih gelap loh ini nak."

Suara Maura mengusik tidur Jean, Jean menggeliat lalu mengucek matanya. ia segera bangun saat melihat Maura tengah terduduk sambil memangku anaknya." Loh sayang, kenapa gak bangunin Mas. Sini Fatih sama Mas aja."

Jean langsung mengambil alih Fatih, mata anaknya terlihat segar dan bibir kecil terus mengoceh dengan suara teramat pelan. Ia mencoba bersenandung sambil menepuk-nepuk bokong putranya.

"Mending Mas aja yang tidur, nanti di kantor malah ngantuk lagi."ucap Maura tapi Jean menggeleng.

"Mas bisa suruh Jayden buat gantiin, kamu tidur gih."Jean mencium bibir Maura lalu beranjak dari kasur, membawa anaknya berkeliling kamar.

Suaminya memang selalu bisa diandalkan, Maura kembali tidur dengan nyenyak, membiarkan Jean mengurus Fatih dan tak ada yang perlu ia khawatirkan.

Paginya ia bangun lebih dulu setelah membersihkan diri dikamar mandi, ia segera pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan, selagi anaknya masih pulas dengan papanya.

Walaupun sudah memiliki ART tapi untuk urusan sarapan dan masak memasak itu adalah tugas Maura, tugas bik Eli hanya membereskan rumah dan juga merapikan pakaian.

Sarapan pagi ini ia hanya membuatkan Jean roti isi tuna dan telur juga segelas teh panas, sarapan untuk suaminya telah siap, sekarang Maura mengupas beberapa buah dan juga membuat oatmeal, kata mama mertuanya oatmeal bagus untuk memperbanyak asi.

"MO!"

Maura berdecak saat mendengar teriakan Jayden yang mengganggu pagi indahnya."Ay, jangan teriak-teriak Fatih lagi bobok."

"Ya udah sih biarin dia bangun, udah pagi juga."Jayden mengambil potongan buah melon yang ada diatas meja.

"Ringan banget mulut lo, begadang ya lo entar malam jagain Fatih!"kesal Maura.

Jayden hanya terkekeh lalu memberikan amplop besar berwarna cokelat kepada Maura."Kasih kak Je ya, suruh ke hotel GI jam 10 disana udah ada Susan jadi gak usah kekantor lagi."

"Ngapain ke hotel?"tanya Maura dengan menautkan alisnya.

"Meeting Mo! Emang mau ngapain."

Maura hanya ber o dan menerima amplop yang diberikam Jayden, ia masih menunggu Jayden memakaan buah yang ada di atas piring sambil memainkan ponsel.

Sedari tadi Maura hanya memperhatikan Jayden yang terkadang tersenyum sendiri."Ay! Kesurupan lo?ketawa sendiri, masih pagi gak usah bikin orang merinding ya!"

"Apaan sih Mo, gak tau orang lagi jatuh cinta apa!"dengus Jayden lalu kembali melihat ponselnya, jari-jari Jayden terlihat lincah membalas pesan dari seseorang.

My Lovely, MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang