Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL
Apa kabar kalian semua? Sudah siap untuk lanjut membaca di part kali ini?
Oke langsung saja ya guyss
Happy reading
************
"Hiduplah layaknya sebuah cermin, kamu harus menyesuaikan seperti apa orang memperlakukanmu."
-Retina Retuela-************
"Tak ada satupun orang akan bercermin jika mengatai orang lain, seakan buta mereka tak akan bisa melihat bagaimana dirinya sendiri."
-Kenzo Cratumi Gandita-************
Sebuah ruangan penuh dengan berbagai macam alat senjata, terpasang rapi berjajar menghiasi sisi-sisi dinding. Di ruangan tersebut terdapat laki-laki paruh baya tengah berkutat dengan laptopnya, terlihat sangat fokus menyelidiki sesuatu yang belum bisa dicarinya.
Tak lama pintu ruangan diketuk, muncullah seseorang dengan kisaran umur berkepala tiga datang mendekat. Dia memberikan berkas-berkas hasil penjualan dan pemasaran senjata bulan lalu kepada atasannya.
Segera Darwin mengambil dan membacanya, di berkas-berkas itu menunjukkan hasil pamasaran yang begitu memuaskan dan sangat laris, terlebih untuk kelompok mafia, Darwin mendapat pesanan pembuatan 200 buah pistol dan 50 shuriken.
"Semua senjata sudah terjual dengan harga tinggi di Italia, untuk kalangan mafia mereka memesan lebih banyak lagi dengan kualitas terbaik." Lapor Charles selaku orang kepercayaan Darwin.
"Kerja bagus," ucap Darwin. "Bagaimana dengan senjata kita yang hilang satu tahun lalu? Apa berhasil ditemukan keberadaannya?"
"Maaf Tuan, senjata itu sudah ditemukan keberadaannya, namun pelakunya belum bisa kami tangkap. Senjata itu juga tidak bisa kita ambil karena mereka sudah menjualnya pada pihak luar negeri."
"Tidak perlu khawatir, saya sudah memerintahkan seseorang untuk menghancurkannya secara perlahan." Charles mengangguk mengerti, dia meminta izin untuk keluar ruangan dan segera menjalankan tugas barunya.
************
"Ihhhhhh, gue kesel banget sama Andre," Riana mencabik kesal tak henti-hentinya ngedumel sendiri.
"Kenapa, coba cerita kali aja gue bisa bantu," ucap Rere sambil menepuk pelan pundak Riana.
"Gak tau ah, intinya gue kesel banget sama si Andre." Riana masih marah akibat kejadian tadi malam.
Sesaat fokus mereka teralihkan. Dari arah pintu hadirlah Luzia memakai seragam rapihnya. Terlihat sangat cantik dengan rambut terkuncir kuda. Sekolah tertarik magnet mendadak semua pasang mata tertuju padanya, dengan anggunnya Luzia berjalan mendekati ketiga sahabatnya.
"Ada apa ini, udah ribut aja padahal masih pagi loh." Tanya Luzia setelah mendudukkan dirinya di kursi.
"Lo sakit?" tanya Riana heran.
"Hah?"
"Itu kenapa muka lo merah-merah?" tanya Rere ikut menimbrung.
"Wah gue tau, seger bener muka lo, jangan-jangan lo habis jadian sama Kak Fazael ya?" Riana bersuara membuat Luzia tersedak ludahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...