Hallo semuanya wellcome to this part of DANGEROUS GIRL
Tak usah menunggu lama langsung baca aja ya guyssss
Happy reading
************
"Saat-saat di mana seorang anak membutuhkan kasih sayang, alam semesta justru menjauhkannya dari sekumpulan kebahagian. Tempat indah yang kalian sebut sebagai rumah justru menemaninya dalam kesendirian."
-Luzia Kazuha Daisies-************
Bughhh
Sebuah tendangan keras mengenai lengan Madita, kini belati tajam yang hendak menikan mangsanya mendadak beralih tujuan, belati itu terlempar bebas ke arah langit menembus udara hingga jatuh dengan sempurna di genggaman tangan seseorang.
Madita menggeram marah, ia menegakkan tubuhnya lalu melihat siapa yang berusaha mencampuri urusannya. Madita terperangah, di depannya saat ini terlihat seorang gadis dengan rambut dikepang satu menyampir indah di pundaknya, terlihat sangat anggun juga menawan, terlebih dress biru langit yang sangat mendukung penampilannya.
Gadis seanggun itu mempunyai tendangan yang cukup kuat? Sugguh di luar dugaan Madita. Zira pun mengalami hal yang sama, gadis itu sangat syok sekaligus lega. Setidaknya Zira terselamatkan dari bahaya yang sedang mengancam dirinya.
"Hallo Om," sapa gadis itu sambil memainkan belati di tangan kanannya.
"SIAPA KAMU BERANI-BERANINYA IKUT CAMPUR URUSAN SAYA?!!" Madita menggentak kasar.
"Ohhhh lupa, belum kenalan ya?" gadis dengan dress biru langit itu tertawa kecil. "Perkenalkan nama saya Luzia, nama lengkap saya Luzia Kazuha Daisies. Salam kenal Om." Luzia sedikit membungkukan tubuhnya sebagai tanda penghormatan untuk Madita. Tunggu, bukan tanda penghormatan, melainkan ajakan pertempuran.
"Om nggak mau ngenalin diri nih?" tanya Luzia dengan nada mengejek. "Ya udah biar saya aja yang menyebutkan identitas Om Madita." Luzia menyeringai tipis.
"Tuan Madita yang terhormat, pemilik hotel terbesar bernama Hotel Madita, mempunyai mantan istri bernama Denira yang bekerja sebagi dokter umun di rumah sakit pusat, dan mempunyai dua orang anak, satu laki-laki, satunya lagi perempuan."
"Anak pertamanya bernama Fazael Grania Madita, sedangkan anak yang kedua bernama... oke, tidak ada nama kan? Anda sengaja membuangnya atau memang ingin membunuhnya? Dan satu hal mengejutkan lagi, anda sering ditipu oleh anak anda sendiri bukan? Kasihan sekali, saya pikir anda cukup pintar, namun anak sendiri saja tidak bisa mengenalinya."
Madita syok berat, bagaimana bisa Luzia mengtahui semuanya? Bahkan hal yang berusaha disembunyikan Madita sedalam dalamnya Luzia juga mengetahuinya? Sungguh mengejutkan! "jangan bermain-main dengan saya Luzia! Saya bisa saja membunuh kamu saat ini juga!"
Bukannya takut Luzia justru tertawa, "dengan cara? Belati Om aja masih ada di saya loh, mau saya kembaliin nggak?"
"KURANG AJAR! BERANI KAMU MENANTANG SAYA?!!!" kedua tangan Madita terkepal kuat, emosinya sudah mencapai ubun-ubun dan harus mendapat pelampiasan.
Luzia terdiam sebentar, detik berikutnya gadis itu berputar dua kali, tanpa aba-aba Luzia melempar benda tajam yang sedari tadi berada di genggamannya. Detik berikutnya lagi Luzia tersenyum kegirangan. Lemparan yang sangat tepat dan tak meleset sama sekali.
Belati tajam dan berkilau itu menancap tepat di lengan Madita, menusuk sangat dalam hingga Madita sendiri bisa merasakan jika tulangnya ikut tergores. "SIALAN! TIDAK TAU SOPAN SANTUN KAMU?!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...