Part 24. Penghianat Sebenarnya

24 3 1
                                    

Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL

Ada yang bertanya-tanya siapa yang Madita bunuh? Oke mari lanjut membaca

Jangan lupa follow akun author

Happy reading

************

"Dunia yang indah namun juga menyakitkan, sesutau yang kita harapkan ada justru menghilang dengan sempurna."
-Andre Delvani Kafael-

************

"Penghianatan paling sempurna datang dari orang yang tak pernah kita harapkan datang darinya."
-Riana Bristani-

************

"Besok gue ulang tahun."

Luzia memberitahukan hari pentingnya. Hari ulang tahun yang begitu Luzia benci, Luzia kehilangan kedua orang tuanya gara-gara dirinya berulang tahun. Andai saja waktu bisa diputar, Luzia tak akan meminta kedua orang tuanya agar cepat-cepat pulang.

Jika mengingat kejadian itu, Luzia jadi sedih sendiri. Mendadak moment bahagia saat dirinya kecil berputar jelas. Luzia ingin kembali ke masa itu, masa di mana kehidupan Luzia dipenuhi kebahagiaan. Meski terkadang sedih, kehadiran Mando dan Zena berhasil mengusir kesedihannya.

Sore hari ini Luzia tengah bersama Fazael di sebuah kafe, kafe estetik dengan berbagai minuman coffee di dalamnya. Di atas meja pemisah antara Luzia dan Fazael juga terdapat coffee nikmat buatan barista perfesional.

"Gue tau." Jawab Fazael sambil menyeruput secangkir kopinya. Cowok dengan setelan kaos putih dan celana santainya itu mengangguk singkat. "Kenapa?"

"Nggak papa, gue kira lo nggak tau."

"Gue tau semua tentang lo, Luzia." Kedua mata Fazael menyorot dalam lawan bicaranya.

"Lo nggak tau apapun tentang gue."

Keduanya terdiam. Tak lama terdengar suara nyanyian, melodi indah menyapa indra pendengaran semua pengunjung kafe. Di depan sana terdapat seorang cowok tengah menyumbangkan lagunya, sungguh suara yang merdu.

Soul try to figure it out
From where I've been escapin'
Running to end all the sin
Get away from the pressure
Wondering to get a love that is so pure
Gotta have to always make sure
That I'm not just somebody's pleasure

It was in a blink of an eye
Find a way how to say goodbye
I've got to make me away
From all sadness
Stitch all my wounds, confess all the sin
And took all my insecure
When will I got the love that is so pure
Gotta have to always make sure
That I'm not just somebody's pleasure

Alunan musik somebody's pleasure terus berlanjut hingga selesai. Luzia pun ikut menikmatinya, sungguh menenangkan diri dan pikiran. Lagu sedih mengisahkan tentang seseorang yang berada di titik terendah dan seringkali merasa sendiri. Padahal di balik itu kita bisa mencari solusi dari orang-orang terdekat kita.

"Gue suka banget lagu itu." Luzia mengatakan apa yang hatinya rasakan. "Gue sering berfikir kalau gue sendirian, padahal gue masih punya banyak orang di deket gue. Tapi tetep aja, gue nggak punya keluarga yang bisa gue jadiin sebagai tempat ternyaman."

THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang