THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]

Part 54. Welcome Milan Italy

Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL

Bertemu lagi dengan kisah DANGEROUS GIRL

Apa kabar kalian semuaaaaaa jangan kangen oke?

Happy reading

************

"Kesempurnaan yang datang membawa keberuntungan. Di mana kita merasa cukup maka kecukupan pasti akan mendatangi hidup kalian."
-Luzia Kazuha Daisies-

************

Hari-hari berlalu sangat cepat, perusahaan Darwin semakin berkembang pesat. Di bawah kekuasaan Charles perusahaan senjata Darwin sukses menjalani kerja sama dengan berbagai perusahaan luar negeri, termasuk perusahaan Baron.

Charles berhasil mengembalikan pertemanan yang terpecah karena keserakahan, awalnya Charles sempat ragu namun jawaban dari Baron membangkitkan semangat kerjanya.

Fazael dengan izin Luzia menunjuk Charles sebagai pengelola perusahaan Darwin, mengetahui Luzia yang masih kecil dan tidak bisa melakukan banyak hal berbahaya, menyerahkan tugas berat untuk Charles adalah pilihan terbaik. Dengan begitu tanpa melakukan apapun uang dan aset Luzia berlimpahan.

Luzia juga menyuruh Charles agar menghuni mansion Darwin, sebab Luzia sudah terlalu nyaman dan tidak ingin meninggalkan Denira juga Fazael. Luzia sudah menemukan kebahagiaan yang lama dinantikan.

Charles benar-benar menepati janjinya, satu bulan lalu Charles sudah menikah dengan perempuan pilihan Baron. Charles mendapatkan perempuan dari Italia, sangat baik juga ramah. Tiap kali berkunjung Luzia selalu diperlakukan seperti anaknya sendiri.

"LUZIA! GILA LO CANTIK BANGET!"

Suara teriakan keras sukses membuyarkan lamunan Luzia. Gadis itu menengok ke belakang, dapat Luzia lihat dua sahabatnya berlari mendekat. Meraka juga sama cantiknya seperti Luzia.

Di tengah-tengah luasnya halaman sekolah banyak murid menunggu kelarnya acara pelepasan kelas XII SMA Cakrawala, mereka semua menanti kabar-kabar gembira hendak memberikan hadiah. Termasuk gadis cantik bernama Luzia.

"Acaranya belum selesai?" tanya Riana ngos-ngosan.

"Mungkin bentar lagi."

"AAAAA KENZO NYA GUE GANTENG BANGET."

Tak memedulikan dua sahabatnya Rere berlari ke arah Kenzo, memanggil keras nama Kenzo membuat sang empu menoleh ke arahnya. Melihat tingkah Rere, Kenzo tertawa kecil, merenggangkan kedua tangannya menyambut kedatangan Rere.

"Selamat kelulusan Kenzo," dikecupnya pipi Kenzo sebagai hadiah, Rere tidak mau ribet dan pusing memikirkan hadiah apa yang cocok untuk tunangannya ini.

"Kamu cantik sekali Re." Arumi tersenyum hangat melihat kegirangan Rere merayakan kelulusan putranya.

"Makasih Tante." Rere beralih memeluk Arumi.

Mendengarnya Riana memutar bola mata malas, namun detik berikutnya ia menangkap sesuatu familiar. "Zi, gue duluan oke? Andre udah keluar tuh."

Tak menunggu jawaban Luzia Riana langsung mendekati Andre, teman kecilnya itu baru keluar bersama Revika dan Galen.

"Hallo Tante Mama," sapa Riana memeluk Revika.

"Sendirian Riana?"

"Tadi enggak sekarang juga enggak."