Part 8. Filosofi Daisies

23 10 2
                                    

Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL

Apa kabar hari ini? Kalian semua sehat? Huhu hari ini kita lanjut lagi yaaaa

Banyak misteri yang belum terungkap jadi jangan bosen-bosen

Happy reading

************

"Jika ada kejahatan, pasti juga ada kebaikan. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, bukankah itu tidak adil?"
-Celine Evanderabaron-

************

Bel istirahat berbunyi nyaring, semua murid bergegas keluar meninggalkan kelas yang tentunya menuju kantin. Setelah pelajaran matematika yang menguras seluruh tenaga, mereka harus mengenyangkan perut sebelum pelajaran kedua kembali dimulai.

Keadaan kantin yang sangat ramai, banyak murid mengantri untuk memesan makanan yang sangat mereka inginkan, begitupun dengan Luzia dan tiga temannya. Ngomong-ngomong mereka berempat sangat kompak, entah ke mana perginya selalu saja bersama.

Luzia mendengus pelan, jika keadaannya seperti ini terpaksa ia akan mengeluarkan jurus andalannya. Luzia melirik ke samping, mengkode ke tiga temannya agar menyepakati apa yang ia rencanakan, melihat itu Riana, Rere, dan Celine mengangguk.

"MISI-MISI ANAK CANTIK MAU LEWAT!" teriak empat sekawan itu.

Berhasil! Kini semua pasang mata menfokuskan tatapannya pada empat cewek tengil. Segera Luzia dan tiga temannya berjalan layaknya princess, bagaimana tidak? Entah apa yang terjadi, mendadak perkumpulan di depannya membelah diri, memberi akses agar Luzia dan tiga temannya lewat.

"Liat!" seru salah satu murid perempuan.

"Gila Kak Fazael ganteng banget."

"Iya, itu Kak Andre juga makin cool aja."

"Jomblo semua tuh! Kita santet aja nggak papa kan?"

"Gue sih maunya Rendi, dia baik banget."

"Ya Tuhan, pengin Kenzo."

"Hilih cowok playboy kok mau!"

"Yang penting banyak duit."

Rere mendengus dingin. "Gue kira mereka lagi nyambut kita, eh ternyata ada rombongan kaleng rombeng!"

Kedatangan Fazael dan tiga temannya disambut ricuh, banyak murid perempuan bersorak heboh, bagaimana bisa ada cowok setampan mereka? Sebenarnya waktu di kandungan emak mereka ngidam apa?

Tak ingin peduli, Luzia segera pergi diikuti yang lain. Mereka memesan makanan dan duduk di kursi paling pojok. Yah! Mereka tak ingin melihat cowok songong sekaligus menyebalkan itu. Menurut mereka hanya merugikan diri dan penyebab naik darah.

Terlebih Riana, ia ingin bersembunyi ke tempat paling jauh, kalau bisa ke luar angkasa saja. Gadis itu sangat malu bertemu Andre, terlebih aksi nekadnya yang terus terngiang di kepala. Oh tidak! Riana melakukan kesalahan besar!

"Gimana kalau kita balik ke kelas aja?" tawar Riana.

Celine mendelik. "Heh! Baru juga pesen, nanti makanannya buat siapa?"

"Itu ada Luzia." Riana menunjuk Luzia dengan dagunya.

"Ngaco! Ya kali gue makan empat mangkok bakso."

"Biasanya juga gitu," timpal Rere.

"Wah! Seru nih, ikutan dong!" datanglah Kenzo merusak suasana, sudah jauh-jauh mereka memilih tempat agar tidak bertemu, ternyata rombongan kaleng rombeng sendiri yang datang mendekat.

THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang