Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL
Hari ini aku update lagi ya guysss
Jangan lewatkan kisah menarik dari DANGEROUS GIRL
Happy reading
************
"Dari kesedihan kita belajar betapa indahnya kebahagiaan. Kesempurnaan yang tidak semua orang bisa merasakan. Hal yang selalu orang-orang cari meski tau berujung pergi kembali."
-Retina Retuela-************
Suasana mencekam menerjang kesepian memperburuk keadaan. Malam hari yang sunyi, sesaat ketenangan datang namun kegelisahan juga menyempurnakannya. Jauh dari kata baik, meski tatapan mata memancarkan permusuhan, dalam hati ikut merasakan kesakitan.
Malam semakin larut, jam pada dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam. Bukannya tidur dan beristirahat tiga bersahabat tak lain Fazael, Andre, juga Rendi justru menertawai sosok aneh di depannya. Meraka berdiri berjajar, menatap satu sahabatnya yang duduk lemah dengan tubuh bersandar pada dinding. Jangan lupakan sekelilingnya yang terdapat banyak botol Vodka.
"Masih berlanjut aja kesedihan Lo." Rendi geleng-geleng kepala. Baru kali ini dirinya melihat Kenzo sangat rapuh, begitupun Fazael dan Andre. Apa pengaruh Rere sangat besar di kehidupan Kenzo? Tidak tau-taunya Kenzo akan segila ini saat ditinggal cewek.
"Gue harus apa?" tanya Kenzo tertawa getir. Ia mengambil sebotol Vodka lalu meminumnya hingga tanggas.
Rendi menghela nafas berat. "Tidur aja. Yang lama satu tahun, biar bangun-bangun Lo udah lupa semuanya."
Kenzo terkekeh kecil. "Bener juga kata Lo. Kenapa gue nggak kepikiran sampai ke sana?" Kenzo langsung menuruti perintah Rendi. Ia membaringkan tubuhnya pada lantai, menatap langit-langit markas memejamkan matanya berusaha tidur.
Drtttt drttt
Suara dering telepon mengalihkan perhatian seseorang. Segera Andre mengambil ponselnya yang berbunyi. Zira? Untuk apa gadis itu meneleponnya tengah malam?
"Kena—"
"Hiks... Kak Andre, Riana... Kak... Riana meninggal... Dokter bilang keadaan Riana memburuk... hiks sekarang... hiks Riana...."
Andre memutus sambungannya sepihak, tak memperdulikan tiga sahabatnya lagi Andre langsung berlari keluar markas. Detak jantungnya seakan berhenti, belum lagi kedua matanya mulai memanas. Berita apa ini? Semoga saja Zira mengatakan kebohongan. Andre tidak bisa kehilangan gadis gilanya.
"Fuck!" Andre melajukan mobilnya kebut-kebutan. Kenapa ia harus mendengar kabar menyakitkan ini?
Tidak dapat dihindari air mata Andre lolos dari pelupuknya. Meski belum melihat secara langsung, hatinya sudah hancur. Berulangkali Andre meyakinkan dirinya bahwa Zira hanya mengatakan kebohongan. Tapi pikiran Andre sudah meracau jauh melebihi batas normal.
Sesampainya di rumah sakit Andre berlari menuju kamar rawat Riana. Sangat cepat hingga dalam hitungan menit Andre sudah sampai di depan pintu tempat tujuannya. Tak mengambil nafas Andre langsung memasukinya.
Deg
Mendadak kedua kaki Andre lemas, untuk sekedar berjalan saja Andre sudah tak mempunyai tenaga. Pemandangan apa ini? Sederas derasnya air mata Andre mengalir. Ia langsung berlari ke arah Riana yang masih terbaring lemah. Andre membawa tubuh lemah itu dalam pelukan. Menangis tergugu berupaya membangunkan cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...