Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL
Bagaimana kabar kalian hari ini?
Sehat-sehat biar langsung lanjut baca kisah DANGEROUS GIRL
Happy reading
************
"Harusnya hidup terasa indah untuk kita yang berusaha menikmatinya. Bukan semakin memburuk dengan keadaannya yang tak pernah berhenti menyiksanya."
-Luzia Kazuha Daisies-*************
"Meski begitu haruskah kita hanya diam dan membiarkannya bertindak menambah kesengsaraan?!"
-Celine Evandebaron-************
"Arlen tungguin gue!"
Luzia mendengus kesal. Langkah Fazael begitu cepat hingga dirinya tertinggal jauh di belakang. Bukannya menunggu cowok itu terus saja berjalan dan meninggalkannya. Tak tahukah Luzia sangat kepo dengan pembahasan Fazael dan kakeknya?
"Ini kenapa halaman mansion kayak lapangan sepak bola? Luas banget!" keluh Luzia karena memarkirkan mobilnya di luar gerbang. Kenapa ia tak membawanya masuk saja tadi?
Luzia berlari kecil menyusul ketertinggalannya, berjalan sangat cepat mengimbangi langkah Fazael. "Tadi kalian bahas apa?" tanya Luzia ingin tau.
"Bukan apa-apa."
"Kasih tau gue dong?"
"Nanti lo juga tau sendiri."
"Kapan?"
"Enggak tau."
"Ish Arlen! Kasih tau kenapa!" Luzia menghentakkan kakinya kesal. "Please kasih tau gue yaaa?" kedua tangan Luzia menyatu membentuk tanda permohonan.
Fazael menggeleng pelan. "Nanti lo nangis."
"Kan ada Lo, gue pasti bahagia."
"Pinter banget ngomongnya."
"Didikan Lo."
Fazael terkekeh geli. Mengabaikan berbagai pertanyaan yang terlontar dari mulut Luzia, ada baiknya diam saja meski gadis di sampingnya itu mulai mengeluh dan mencak-mencak sendiri.
"Arlen tungguin!" lagi-lagi Luzia tertinggal jauh. Ingin berlari mengejar, justru kakinya yang tersandung batu. "Fuck! Heh batu! Ngapain di sini hah?! Di tempat lain kan banyak!?" Luzia melampiaskan kekesalannya pada batu diam tak bergerak. Padahal dirinya yang salah namun gadis itu tak mau disalahkan.
"Yang gerak kan lo, ngapain batu yang disalahin?" ledek Fazael tak menoleh sama sekali, cowok itu terus saja melangkah semakin menjauh mendekati gerbang depan mansion Darwin.
Bukannya menyusul Luzia hanya diam di tempat. Hari buruk untuk ke sekian kalinya, Luzia sangat kesal. Dirinya tengah emosi, dan orang yang dinantinya untuk menghibur justru membuat emosi Luzia semakin meningkat.
"Awas aja! Gue bales Lo Fazael jelek!" geram Luzia menahan amarahnya. Ia terus diam seperti patung, tak ada niatan bergerak sama sekali hingga Fazael sudah tiba di depan gerbang.
Merasakan sekitar mendadak sepi Fazael heran sendiri, ke mana perginya suara Luzia? Apa gadis itu membisu karena tidak mendapat respon sama sekali? Segera Fazael berbalik badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...