Part 35. Remember Raina Riana

16 1 0
                                    

Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL

Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja

Sambung lagi part yang lalu

Happy reading

************

"Kebahagiaan yang kini aku rasakan pun berakhir lenyap menciptakan kegilaan."
-Riana Bristani-

************

"Kegilaan seseorang yang membuatku tersadar bahwa kesabaran menjadi titik utama dalam kehidupan."
-Andre Delvani Kafael-

************

"Pagi rombongan cegil?" sapa seorang cowok lantas mendudukkan dirinya di kursi kantin, berhadapan dengan empat orang gadis yang sudah menatapnya penuh kesal. Apa sekarang ini pagi indah mereka akan terganggu dengan kedatangan orang tak diundang?

"Iya," jawab mereka singkat.

"Cuman iya?"

"Terus lo mau gue jawab apa?" tanya gadis tak lain adalah Luzia.

"Siapa yang tanya ke Lo?"

"Jawaban gue perwakilan dari mereka bertiga." Luzia menunjuk tiga temannya yang berada di samping kanan kirinya.

"Gue nggak tanya Lo."

Luzia memutar bola matanya jengah, malas sekali meladeni perkataan Kenzo. Cowok itu, entah karena apa kedatangannya membuat mood Luzia hilang seketika.

"Pergi sana! Ganggu kita aja!" bukan hanya Luzia. Sepertinya Riana juga tak menyukai kedatangan Kenzo.

"Re, mau makan apa?" tanya Kenzo tak mengidahi perkataan Riana.

Rere menggeleng pelan. "Nggak tau."

Kenzo tak kembali bertanya, tatapannya beralih ke Luzia. Tujuannya datang ke kantin tak lain ingin menemui gadis itu. "Lo tau dia?" tanya Kenzo menunjukkan sebuah foto di layar ponselnya pada Luzia.

Luzia mengernyit heran. Ia memfokuskan perhatiannya pada seseorang yang tertera di layar ponsel Kenzo.

Sebuah foto laki-laki, sepertinya Luzia tau siapa dia. Tunggu, bukankah dia orang yang sama yang dikirimkan oleh Om Malik? "Dia... Lo dapat dari mana foto itu?" tanya Luzia sedikit curiga.

"Harusnya gue yang tanya, Lo kenal dia?"

Luzia menggeleng pelan. "Enggak, tapi gue kayak pernah ketemu sama dia. Tapi kapan?" Luzia berusaha mengingat-ingat namun tetap saja tak membuahkan hasil. Ia sungguh lupa siapa orang yang Om Malik dan Kenzo tunjukkan.

"Dia Char—"

"Kalian bahas apa?" tanya Celine sangat kepo.

"Bah—"

"ANDRE!" teriakan Riana mengalihkan semua perhatian satu kantin. Mendadak kantin ricuh melihat kedatangan tiga cowok memancarkan auranya sendiri-sendiri. Mereka mendekat lantas mendudukkan dirinya berjajar di samping Kenzo.

Mampus! Batin Kenzo. Kenzo kira tiga temannya tak akan menyusul, namun sekarang saja sudah duduk di sampingnya.

"Pacarnya Rendi nggak pesen makanan?" Celine menggeleng pelan. Ia sedang tak nafsu makan, hanya saja ingin tempat ramai. Jadi kantin lah tujuannya.

THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang