Part 15. A Little Play

30 7 3
                                    

Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL

Bertemu lagi dengan Luzia and Fazael, kira-kira ada yang mau lanjut nggak nih?

Oke yang mau tau langsung baca aja

Happy reading

************

"Dari semua perempuan yang aku temui hanya dia yang selalu melekat di hati."
-Kenzo Cratumi Gandita-

************

"Kedatangannya tak diundang, perhatiannya tak bisa dirasakan, cara bicaranya terdengar memalukan, namun kasih sayangnya memanggil jiwa tentang."
-Retina Retuela-

************

Suasana markas cukup ramai, Fazael dan ketiga temannya tengah bercerita dan berbincang tentang banyak hal, mulai dari perhotelan yang Madita jalankan hingga berakhir ke emas batangan yang beberapa hari lalu mereka dapatkan.

Berbicara tentang Madita. Laki-laki paruh baya itu masih sinting dan menghalalkan segala cara agar usahanya berhasil, dan untuk kelanjutan tindakan belum ada yang tau sama sekali.

"Gue kepikiran Rere terus bro," ujar Kenzo tiba-tiba.

"Kenapa emang?" tanya Rendi penasaran.

"Gue khawatir aja, tadi pas pulang sekolah dia nggak mau pulang bareng gue."

"Alay!" ucap Andre tanpa beban.

"Gue serius, nggak pernah gue sekhawatir ini sama cewek. Baru kali ini aja, gue takut Rere kenapa-napa."

"Samperin ke rumahnya." Perkataan Fazael membuat Kenzo tersadar, bodoh sekali Kenzo ini, kenapa tak dari tadi ia mendatangi rumah Rere?

Spontan Kenzo beranjak dari duduknya, saat itu juga ponsel Kenzo berbunyi nyaring. Segera Kenzo mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon.

"Rere?" gumam Kenzo melihat nama di layar ponselnya. Langsung saja Kenzo menggeser tombol berwarna hijau.

"Hallo kawan." Terdengar suara menyapa dari sebrang.

Hening. Kedua tangan Kenzo terkepal kuat. Tentu saja Kenzo tau siapa pemilik suara yang menyapanya itu. Dia Daniel, teman dekat yang berubah menjadi penghianat dalam waktu dekat karena rasa iri yang terus meningkat.

"Mau tau di mana Rere sekarang?" tanya Daniel lalu tertawa kecil. Cowok itu mengalihkan telepon biasa menjadi Vidio call. Mengarahkannya pada seorang gadis yang terkapar dengan tubuh penuh memar, tunggu! Jangan lupakan dahi dan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Bajingan!" desis Kenzo menahan emosi.

"Gue beri waktu setengah jam, kalau kalian nggak ke sini, si Rere ini gue jadiin jalang murahan."

Tut Tut

Sambungan telepon terputus sepihak. Kenzo menggeram marah. Langsung saja dia melacak ponsel Rere dan segera mendatangi tempatnya.

"Bikin ulah apa lagi Daniel?" tanya Rendi heran sendiri.

Tanpa menunggu lagi Kenzo dan tiga temannya segera pergi, menaiki mobilnya masing-masing menuju lokasi di mana Rere tengah disandera.

Kenzo ketar-ketir sendiri, jangan sampai Daniel menjadikan belahan hatinya sebagai jalang murahan. Sekilas Kenzo tau seperti apa Daniel dulunya. Sungguh Kenzo akui dirinya mulai jatuh hati dengan gadis bernama Rere, dia mampu memperlihatkan bahwa seorang gadis tidak pantas untuk dipermainkan apalagi dilecehkan.

THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang