Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL
Gimana kabar kalian hari ini? Sehat-sehat oke?
Langsung saja lanjut MEMBACA
Happy reading
************
"Bertanya-tanya apakah dunia penuh keadilan? Selalu berharap keindahan datang menyapa dan mengusir semua keburukan."
-Luzia Kazuha Daisies-************
Suara perdebatan di pagi buta membuat wanita paruh baya menutup rapat-rapat kedua telinganya. Heran sekali, kenapa dua putrinya itu tidak pernah akur dan terus saja bertengkar.
"ZIRAAAAAA SINI LO!" Riana berlarian mengejar Zira menuruni anak tangga. Dirinya sangat kesal saudara sialannya itu menumpahkan segelas air hanya untuk membangunkannya. Tidak sopan sekali!
"KEJAR KALAU BERANI!" Zira justru kegirangan mengerjai Riana.
"BAJINGAN! AWAS LO! GUE BUNUH LO KALAU KENA!"
"AAAAA MAMA... RIANA KEJAM BANGET!" Zira berlari menuju dapur, memeluk Ghea memohon pertolongan.
"SINI LO!" Riana menarik Zira agar menjauh dari Ghea. Dendam harus segera terlaksana, jika tidak jiwa Riana tak akan tenang.
Ghea geleng-geleng kepala. "Kalian pagi-pagi sudah berantem saja! Mama pusing dengarnya! Sekarang makan terus berangkat sekolah, Mama ada pesanan baju yang belum selesai."
"Ma! Liat Riana, baju Riana basah gara-gara Zira!"
"Lo aja yang susah dibangunin! Terima resiko dong!"
"Nyalahin gue!?"
"Iya lah—"
"Baikan atau Mama marah?" Ghea menaruh masakannya di meja makan, mengajak kedua putrinya untuk sarapan bersama.
"NGGAK MAU!" kompak Riana dan Zira.
Ghea mengusap dada sabar. Butuh ekstra kesabaran mengurus Riana dan Zira, "oke Mama marah!" tegas Ghea membuat Riana dan Zira langsung berpelukan. Sangat singkat setelahnya mendudukkan diri di depan Ghea.
Melihatnya Ghea tersenyum tipis, sarapan pagi segera dimulai, tidak banyak percakapan karena Riana dan Zira masih diselimuti kemarahan. Tanpa bertaut sapa dua gadis itu cepat-cepat menyelesaikan makannya sebelum kembali ribut karena berebut menaiki tangga.
"WLEEE GUE YANG MENANG!" Zira berlari cepat mendahului Riana.
Tak terima Riana mengejar Zira, "AWAS LO!"
"UUUUU TAKUT!"
Saling berlomba-lomba cepat-cepatan memakai seragam, kali ini Riana harus menang. Dalam 5 menit Riana selesai dengan seragamnya, gadis itu menjambak rambut Zira sebelum setelahnya berlari keluar kamar.
Kamar dua gadis itu memang berbarengan, hal yang membuat Riana dan Zira terus saja bertengkar meski masalah sepele terciptakan, masalah terbesarnya lagi dua gadis itu tidak ingin berpisah kamar. Padahal Ghea sudah menyuruh, namun Zira dan Riana menolak. Takut sepi dan tidak ada masalah saja sebenarnya.
"RIANA! RAMBUT GUE UDAH RAPIH YAH! GUE BALES LO!"
"KEJAR DONG!"
Sempat-sempatnya berkeliling rumah sebelum berangkat sekolah, lagi-lagi Ghea dibuat kewalahan. Bagaimana menasehati dua putrinya agar rukun dan saling menyayangi?
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...