Hallo semuanya wellcome to this part of DANGEROUS GIRL
Apa kabar kalian semua?
Berjumpa lagi dengan cerita Fazael dan teman-temannya, dari kalian pendukung tim siapa?
Happy reading
************
"Perasaan cinta datang tanpa permisi tanpa diundang, jika cintamu benar dan kamu ingin mendapatkannya, maka perjuangkahlah. Tidak semua orang akan beruntung dengan cinta yang dimilikinya."
-Fazael Grania Madita-************
"Jangan terlalu jatuh dengan cinta, sebab nantinya kamu tak akan bisa membedakan bahwa cinta itu datang bukan untuk menyenangkan, melainkan untuk membunuh."
-Luzia Kazuha Daisies-************
Suasana kantin terlihat sangat ramai, banyak murid berdatangan karena lapar. Setelah pelajaran yang menguras seluruh tenaga kini pelampiasannya adalah makanan. Entahlah, menurut mereka makanan mempunyai bakat spesial penghilang lelah dan marah.
Seperti halnya empat sekawan yang tak lain adalah Luzia dan tiga temannya, mereka berjalan bersama hingga duduk di kursi kosong. Belum ada niatan memesan makanan, empat sekawan itu membuka percakapan mengenai pelajaran yang sempat dibahas tadi. Namun, siapa sangka kedatangan sekelompok orang berhasil mengalihkan semua perhatian.
"Hallo pacarnya Rendi?" spontan ke empat gadis itu menoleh.
"Hallo juga pacarnya Celine," senyum manis mengembang jelas menghiasi muka gadis cantik bernama Celine. Setelah dipersilahkan, Rendi dan tiga temannya duduk berjajar sebaris.
"Mau pesen apa Beb?" tanya Kenzo tak melihat satupun makanan di meja depan Rere.
"Lo nawarin gue?" tanya Rere sambil menaikkan sebelah alisnya. Kenzo mengangguk cepat. "Nggak tau," Rere terdiam memikirkan apa yang diinginkan perutnya. "Nasi goreng aja." Putus Rere setelah berfikir cukup lama.
Segera Kenzo beranjak dari duduknya. Ia akan memesan makanan yang diinginkan pacar terakhirnya itu, kaki Kenzo bergerak mengambil satu langkah, namun-
"Titip bakso dua." Perkatan Andre berhasil membuat langkah Kenzo terhenti sejenak.
Sepertinya Rendi juga menginginkan sesutau, cowok itu melirik Celine hingga menemukan apa yang diinginkan mereka. "Batagor dua, gue sama Celine." Rendi ikut memesan makanan.
"Gue somay dua piring," ucap Fazael sambil bertatap mata dengan Luzia.
"Sekalian es teh 8," ucap Luzia pelengkap sudah pesanan semua orang.
Kenzo mendengus pelan. Mereka kira dirinya pelayan kafe? "Kalian punya tangan kan? Punya kaki kan? Bisa jalan kan? Bisa gerak kan? Beli sendiri lah. Jasa karyawan gue cuman buat Rere."
"Gue yang bayar."
Mendengar ucapan Fazael spontan Kenzo mengangguk. "Oke, kalian di sini aja, biar gue yang mesen." Secepatnya Kenzo pergi, meski dirinya orang kaya, mendapat makanan gratis termasuk hal membahagiakan, alhasil Kenzo menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...