Hallo everyone welcome to this part of DANGEROUS GIRL
Gimana hari-hari kalian? Menyenangkan atau menyedihkan?
So I think you feel happy. Ups jangan lupa buat komen untuk part ini
Happy reading
************
"Kita dijaga dan dirawat seperti berlian berharga, lantas kesalahan apa yang membuat kita mendapat perlakuan sangat hina layaknya seekor binatang?"
-Luzia Kazuha Daisies-************
"ARGHHHHH!"
Benar-benar di luar ekspektasinya. Fazael meraung marah, memukul-mukul kepalanya sendiri tanda penyesalan. Pada akhirnya masalah kembali datang menghiburnya.
Kedua tangan Fazael terkepal kuat. Kali ini ia berjanji akan membunuh Madita. Kedatangan Fazael ke rumah Denira disambut bercak darah mengotori lantai, sudah tak diragukan lagi semua ini ulah Madita.
Rumah Denira sangat berantakan, banyak vas bunga juga gelas pecah berserakan di lantai. Dapat Fazael temukan tiga ponsel tergeletak nahas, setelah diperiksa ternyata Madita sudah bertindak jauh.
Harus melakukan apa untuk menyelamatkan tiga wanita yang Madita sekap? Fazael harap ketiganya masih bertahan. Jangan sampai mereka berakhir sama seperti Riana.
Tak membuang waktu lagi Fazael langsung menelpon Luzia. "Jangan buka pintu kalau bukan gue yang datang."
Di sebrang Luzia mengernyit heran, bel rumah terus berbunyi, ia pikir Fazael kembali mengunjunginya, alhasil Luzia membukakan pintu rumah, namun
"Kenapa ngg—"
"Hallo Luzia, kita bertemu kembali. Selamat menikmati hadiah saya."
Bugh
Bugh
"Shttt!" Luzia jatuh terduduk, kakinya benar-benar terasa sakit. Tongkat bisbol yang lawannya arahkan berhasil merobohkan Luzia. Bagaimana tidak? Kedua kaki Luzia dipukul amat sangat keras, berbunyi nyaring seakan tulang kering kedua kaki Luzia patah.
"Bersiap Luzia."
BUGH
Tongkat bisbol kembali dilayangkan, menghantam keras kepala Luzia hingga gadis itu terkapar dengan darah mengalir dari pelipisnya.
"Datang mendekat Fazael! Lihat apa yang akan saya tunjukkan untuk kamu! Temukan keberadaan saya di tempat paling tersembunyi! kamu hanya akan melihat kesedihan!"
Sambungan telepon terputus sepihak. Fazael menggeram marah. Madita telah membangun jiwa lainnya, kali ini Fazael tak akan main-main lagi.
Tuhan, tolong selamatkan orang-orang kesayangan saya dari kegilaan Madita. Tingkat kecemasan Fazael semakin menjadi-jadi, ia langsung keluar rumah Denira bergegas menuju markasnya.
Fazael membutuhkan bantuan ke tiga sahabatnya, jika dirinya bertindak sendiri Fazael tak menjamin dirinya akan menang. Melawan kehancuran membutuhkan tenaga gabungan untuk mempersingkat waktu penyelesaian.
"Kumpul di markas sekarang, gue butuh bantuan kalian." Fazael mengabari ke tiga sahabatnya agar segera berkumpul.
Di posisi lain Kenzo terkapar tanpa daya di markas, ia menyaksikan bagaimana Madita menghantam Rere dengan senjatanya. Gadisnya dibawa pergi begitu saja dalam keadaan lemah. Kenzo berusaha mengejar namun dirinya yang tertimpa musibah, dirinya kalah cepat hingga tertinggal sangat jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE DANGEROUS GIRLS [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA LUZIA KAZUHA DAISIES penari ballet yang berusaha mengungkap misteri kelam, misteri yang sudah berlangsung begitu lama namun sang pelaku tak kunjung ditemukan. FAZAEL GRANIA MADITA pendiri agen perdagangan senjata guna menghanc...