FRIONAKSA [SELESAI]

-08-

Happy Reading 💜

•••

"Kamu serius mau menikah sama aku? Aku ini banyak kurangnya dan tidak sesempurna lagu Mas Riski Febian."

Lah? Apa hubungannya?

"Korelasinya apa sama lagu Rizky Febian?" Aksa menoleh tak mengerti pada Ona yang tengah duduk di sampingnya.

"Kesempurnaan Cintaahh~ Karena aku banyak kurangnya, pasti cinta aku gak sempurna."

Bacot mulu nih anak.

"Gak penting bagi gue."

"Ya udah. Aku juga gak peduli."

Ona kembali mengalihkan pandangannya ke arah depan di mana danau indah nan tenang tertampang jelas di depannya.

Nampak damai dan tenteram.

"Jadinya kamu mau nikah sama aku? Yes or yes??" Ona kembali ngoceh membuat Aksa menoleh hingga keduanya saling berpandangan.

"Ternyata emang lo yang ngebet nikah sama gue ya? Ngaku lo."

"Iya."

Kok?!

"Soalnya keluarga kamu kaya, aku jadi bisa beli tiket konser Dua Lipa kalo aku jadi istri kamu."

"Apaan banget omongan lo, bapak  sama kakak lo kan ngelola perusahaan tuh, masa beliin tiket konser lo aja susah."

"Bukan susaaah, tapi beda loh... Ahh, kamu ini pasti gak paham sama apa yang cinderella rasakan," Ona menghela napas pelan dengan bibir menipis.

Aksa terkekeh. Dan kembali menatap Ona, "Lo tahu bakalan nikah 2 minggu lagi? Kaget gak lo?"

"Kaget sedikit, tapi lebih kaget belalang aku di makan ayam Jojo. Tapi, sudah cukup aku bersedih karena kebahagiaan sedang menunggu aku di depan sana."

"Gue ngomong serius ya Ona, ampun deh bisa serius bentar gak?"

"Karena yang serius hanya cinta aku pada Jungkook!"

"Buset! Demen plastik."

Mendengar itu Ona kontan tak terima dan bangkit menatap Aksa penuh ketidaksukaan dengan mata melotot, "Plastik kata kamu? Jangan samain Oppa aku sama plastik ya, muka kamu tuh setrika dulu kusut kayak plastik sampah!"

•••

"Ona tuh anaknya agak beda, kamu harus ekstra sabar hadapin dia, ya? Tante tahu gak mudah, tapi tante yakin kamu bisa, Aksa."

"Mulai hari ini kamu panggil tante, Bunda, ya, karena saat ini kamu sudah sah menjadi suaminya Ona. Kamu menantu kami. Tolong sayangi, Ona."

Percakapannya dengan Bunda Aster masih terngiang-ngiang di kepala Aksa. Bak ia di beri tanggung jawab sebesar dunia yang membuat kedua bahunya terasa berat.

Memang sudah nasibnya. Aksa bahkan tak ada upaya untuk membatalkan perjodohannya dengan Ona sehingga hari ini pun tiba__mereka resmi menikah.

Ona, si gadis unik itu telah menjadi istrinya.

Aksa mengerjap saat gadis yang tengah di pikirkannya berlari begitu saja ke dalam kamar mandi sambil mengangkat tinggi-tinggi gaunnya.

Tak lama seseorang ikut masuk ke dalam kamar membuat Aksa bangkit. Masih dengan setelah jas nya Aksa bertanya pada Bunda Aster yang tengah menggedor-gedor pintu kamar mandi.