-18-

133 8 0
                                    

otewe menuju ke bulolan aksaa, wushhh 💃

Happy Reading 💜

•••

Setelah satu malam menginap di rumah orang tua Ona, akhirnya mereka pun pulang karena besoknya masih harus sekolah.

Entah kenapa, setelah perbincangannya dengan Ferdi__ kakak Ona, Aksa jadi tidak sering marah-marah dan banyak mengobrol dengan Ona. Bukan hanya itu, Aksa pun menjadi lebih banyak tersenyum dan tak ingin membiarkan Ona sedih karenanya.

Kenapa? Aksa pun tak tahu. Hatinya tiba-tiba bergerak seperti ingin merasa lebih dekat dengan Ona.

"Ona, gue pergi dulu, ya? Cuma nongkrong di rumah Theo, abis itu pulang sebelum maghrib."

TUH. Salah satu contoh lainnya ini, Aksa jadi lebih sering memberitahu Ona kemana dia pergi seolah Ona harus tahu semua kegiatannya.

"Boleh... Tapi, aku boleh gak ajak Ciput sama Sania main ke sini? Atau Jojo sama Boli gitu??? Aku kesepian di sini... Hmm... Aku kesepian Aksa... Aku seferti rapunseLll..."

Melihat Ona yang bersedih seperti futri kesyil ayah yang kesepian membuat Aksa merasa kasihan. Pasti Ona kesepian sendirian di sini, sedangkan ia hendak pergi menongkrong dengan kawan-kawannya. Di mana otaknya tersimpan? Ya, sudah pasti di atas dengkul.

Aksa yang sudah memakai helmnya pun lantas ia lepas kembali dan menyugar rambutnya kemudian melepas jaket bomber hitamnya.

"Kok di lepas lagi helmnya? Mau di ganti pakai panci kah?" Ona berkata.

Aksa mengukir senyum dan mengusap kepala Ona, "Gak jadi pergi, mau di sini aja bareng lo."

"Kenapaa? Kamu di musuhin sama temen-temen kamu, ya? Kasihan banget kayak aku waktu paud!"

"Enggak kok. Gue cuma pengen di sini aja bareng lo. Di sini lebih asik, beda sama mereka."

"Ouwhhh yahhh???"

Aksa mengangguk dengan senyuman.

Kemudian laki-laki itu menggiring Ona ke ruang tengah dan mendudukannya di sofa, begitu pun dengan dirinya.

"Ada PR gak? Sini gue bantuin."

"Kamu bisa kerjain PR aku?? PR aku susah loh.. Aku aja yang pinter gak bisa harus minta bantuan Jerom Poling."

"Jerome Polin."

"Iya, dia maksudnya."

"Bisa. Matematika mah cetek buat gue."

"Wawww! Kamu pasti pinter banget ya Aksaa??? Ranking berapa kamu di kelas???"

Waduh. Di tanya ranking Aksa ciut dah. Soalnya peringkat dia paling dasar.

"Peringkat gak penting, Ona."

Sok iye banget emang Aksa.

"Terus yang penting apa donggg???"

"Kebahagiaan lo."

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang