-43-

151 4 0
                                    

Affh kabar guyss??? Semoga semuanya dalam keadaan yg baik yahhh. Jangan lupa vote dulu cusss 🔥🔥

Happy Reading!

•••

Ujian sekolah sudah di depan mata.

Yah... Secepat itu. Rasanya baru kemarin Ona pindah sekolah dan bertemu teman-teman barunya. Dan kini gadis itu sudah memiliki banyak teman dari semua kalangan. Bahkan dengan penjaga sekolah pun Ona sangat akrab.

Sekarang H-10 menuju US dan para siswa siswi kelas 12 tengah di sibukkan dengan segala macam persiapan. Dari mulai penuntasan tugas, penuntasan SPP, serta penombokkan nilai yang masih kosong.

Beruntung bagi Ona dan Aksa yang sudah tuntas segala persiapan dan hanya menunggu US saja yang akan di adakan 10 hari lagi.

"Aksahh... Kamu udah belajar belum??? Heyy, Aksahh... Jawap dong, kok kamu jahatt cuekin aku??? Maav kalo aku gak se-spesial martabak, makanya kamu cuekin..."

"Apa Sayang??? Kenapaa??? Maaf ya, barusan aku kirim dulu chat ke Theo, dia minta kasih tahu jawaban salah satu mapel... Kenapa? Tadi kamu tanya apa, hmm???" Aksa menyimpan ponselnya dan memusatkan perhatiannya pada Ona yang kini cemberut.

Meski begitu, Ona masih mau mengulangi pertanyaannya, "Udah belajar belum???"

"Ooohhh... Udah, kan tadi bareng kamu di perpustakaan. Lupa, yaa? Kenapaa?? Mau belajar lagi, Sayangg???" Aksa terkekeh dengan jemari mencubit gemas dagu Ona.

Ona menggeleng lucu, "Ya udah kalo gitu... Aku mau ke kamar sekarang ya... Udah ngantuqqq...HOAMMMMM!!"

Melihat Ona menguap lebar seperti sapi Aksa hanya bisa terkekeh sembari menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa merasa jijik. Jangankan menguap, Ona lagi ngupil pun Aksa malah semakin jatuh cinta pada gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

Aksa mengangguk dan mengusap kepala Ona singkat, "Iya, tidur duluan aja. Aku masih ada urusan sama Theo."

Ona pun bangkit dan pergi menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Berbeda dengan Aksa yang tengah mengetik sesuatu di keyboard ponselnya untuk mengirim pesan pada Theo.

Di sana tertulis bahwa Aksa meminta Theo untuk melanjutkan obrolannya besok saja saat di sekolah. Lagipula sebenarnya Theo bukan sedang membicarakan hal serius mengenai pelajaran, melainkan sedang bercerita mengenai hubungan asmaranya dengan sang gebetan yang berliku-liku.

Kesal karena Theo tak menghiraukan pesannya, akhirnya Aksa terpaksa menggunakan pesan suara.

"GUE BILANG BESOK YA BESOK ANJINGG!! Ngeyel banget jadi orang. Besok gue samperin si Waffy biar lo di terima dah!"

Setelah terkirim, Aksa mematikan data seluler dan bangkit menuju kamar.

CEKLEK

Selesai membuka pintu, Aksa bukannya di suguhkan pemandangan Ona yang sedang tertidur, melainkan pemandangan gadis itu yang sedang terduduk sembari tergugu menangis.

Sontak Aksa di landa rasa panik dan segera menghampiri gadis itu. "Hei... Kamu kenapa nangis??? Bukannya tadi bilang mau tidur?? Kenapa Sayang, cerita sama aku, ya??" Aksa berusaha menurunkan tangan Ona yang menutupi wajah, namun gadis itu justru menggeleng dengan tangisan yang kian kencang membuat Aksa semakin bingung di buatnya.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang