-23-

102 3 0
                                    

kasih tau cara menyuburkan benih-benih syinta gesss 😌👯

Happy Reading 💜

•••

"Ona, ngapain sih kita ke sini? Bentar lagi gerbang di tutup, lo mau kita telat?" Abram berkacak pinggang saat Ona meminta mereka melipir dulu ke taman yang terdapat danau.

"Sebentar, Abram... Aku lagi menyiapkan perpisahan yang indah buat cimey..."

"Cimey siapa lagi?"

"Inihh..."

"BUJU BUSETT! Lo miara kodok??"

"Abram, iihhh~ jangan panggil dia kodok..."

"Lah? Itu kan emang kodok, yakali kodok gua panggil kuda?"

"Dia punya nama, namanya cimey... Panggil dia cimey..."

"Bodo amatlah, gue udah capek! Buruan beresin, bentar lagi gerbang di tutup dan gue gak mau telat!"

"Berisik kamu jarjit!"

Abram menjauh sambil mencak-mencak, mana ia belum sarapan lagi, duh... Perutnya meronta-ronta ingin di isi bubur.

"Bajingan emang si Aksa, bisa-bisanya suruh gue jemput bini kematiannya," dengus Abram sambil duduk di sisi danau dengan bete.

Abram kembali menoleh pada Ona yang masih sibuk dengan kodoknya, gak tau deh kapan kelarnya.

"Bodo amat dah telat."

"Yuk, Abram... Kita berangcut ke skull!"

"Udah lo buang kodok__cimey nya?"

Ona mengangguk lemah, kemudian mereka pun berjalan menuju motor Abram yang terparkir tak jauh dari sana.

"Bubur dulu yuk? Gue belum sarapan nih."

"Aku udah sih, sama ayam gowreeengg... Hmmm, sedaappp!"

"Gak nanya gue. Temenin gue aja kalo gitu."

"Ihhh Abram... Katanya gerbang sekolah ke buru tutup, kok kamu mau makan bubur dulu sih???"

"Di kantin buburnya gak enak, lo mana tau sama perasaan pecinta bubur..." balas Abram sembari memakai helm fullfacenya.

"Kamu suka bubur ya Abramm??? Bubur bayi kamu suka????"

"Lo kira gue masih bayi kah???"

"Gak, kamu mirip ayam sih."

Anjinggggg.

•••

Ona berdiri di belakang orang-orang yang sedang mengantri mie ayam. Ona cemberut mengapa ia harus kalah main kertas-gunting-batu dan berakhir dirinya lah yang pergi memesan.

"Di anter Aksa tadi?"

Mendengar nama laki-lakinya di sebut oleh orang yang tak Ona kenal membuat gadis itu melirik penasaran dua gadis yang berada di depannya.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang