-41-

128 5 0
                                    

10 part lagi ending ya ges ya. mau konflik yahudd tydaaakkk??? 😃

Happy Reading!

•••

Jayen dan Sahara resmi di keluarkan dari sekolah. Semuanya berantakan dan sekolah gempar karena berita itu.

Masa depan yang sudah dua orang itu rakit kini berubah drastis karena kecerobohan mereka sendiri.

Dan pelakunya adalah Jayen__ ya, lelaki itu dengan berat hati harus mengakui. Walau brengsek Jayen amat sangat menyayangi Sahara dan Jayen pasti akan sangat menyesal jika dirinya berani membiarkan Sahara melewati masalah ini sendirian.

Dan ya... Mereka berdua akhirnya menikah akibat desakan dari ibu tiri Sahara. Bu Suti memanggil penghulu dan menikahkan keduanya di ruang TU.

Mantap gak tuh?

Mengetahui bahwa Jayen merupakan lelaki berada, ibu Sahara semakin kesenangan memiliki menantu kaya raya. Tapi harta hanyalah harta, yang Jayen miliki hanya koleksi gitar mahalnya yang sebentar lagi harus rela ia jual demi menghidupi Sahara dan juga buah hatinya sebab lelaki itu pun sudah diusir oleh kedua orang tuanya.

Nasib... Nasib...

"Jadi, lo tinggal di mana sekarang? Gak di kolong jembatan kan?" Theo niatnya ingin mencairkan suasana yang cukup canggung sejak tadi, namun ternyata ucapannya sukses membuat semua pasang mata menatapnya dengan sengit.

"Ngaku lo pasti seneng kan Jayen begini? Somplak lo, temen lagi susah malah di bully! Tenang aja... Selama temenan sama gue, hidup lo masih aman. Tar gue pinjemin alpard punya bokap!" Abram merangkul Jayen dengan kencang membuat lelaki yang menjadi topik pembicaraan itu tersedak asap rokoknya sendiri akibat ulah Abram. "Anjing lo! Kalo gue mati gegara keselek asep rokok gimana?!!"

"Iya nih si Abram mah sok baik banget. Itu juga kan mobil bapaknya, bukan mobil lo sendiri!" Seno ikut mencibir membuat Abram merasa terpojok.

"Kalo Jayen mati, lo emangnya mau jadi bapak dari anak-anaknya Sahara??" Sandi bertanya penuh hardikan membuat Abram bergidik. "Gue belum siap jadi bapak! Gue belum siappppp...."

"Nih! Yang udah siap jadi bapak mah si icibos! Iya gak bos?" Theo merangkul Aksa dengan santai sembari menggoda lelaki itu dengan gentle.

Di tanya seperti itu Aksa tak menjawab dan sibuk pada rokonya yang tinggal setengah.

"Udahlah, lo kalo belum siap jadi bapak, mending hibahin aja bayi lo buat Aksa!" seru Kara yang saat itu pun mendapat pukulan dan Jayen, "Sembarangan lo! Walaupun itu anak bukan kemauan gue, tapi gue nerima dia sebagai anak gue! Sekali lagi lo ngomong begitu, gue cium bibir lu pake ban motor!"

"Jirr ngerii..." akhirnya Kara pun bungkam.

"Eh btw... Si Jayen kan udah miskin sekarang, gimana kalo kita tinggalin dia aja? Kan sekarang udah gak bisa nongkrong di rumahnya. Gak bakal lagi tuh kita di suguhin es podeng sama udang krispi buatan maknya."

"HEH ANJING! Lo kalo ngomong di pikir dulu napa! Hati gue SAKITT dengernya... SAKITTT... " sahut Jayen dramatis tapi sedikit sedih juga karena apa yang di katakan Abram ada benarnya.

"Yang ku punya hanyalah muka yang b aja~" Sandi ikut meledek Jayen dengan kalimat bernadanya.

"Muka gue mirip Shawn Mendes gini lo masih aja tutup mata, nyett!!!"

"Heran gue sama si Jayen, lagi di timpa musibah juga masih aja emosian. Orang lain tuh pada sholat, wirid, sedekah... Ini malah prengas-prengos kek setan. Yang ada Tuhan makin seneng buat lu susah!" Kara bersabda.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang