-42-

108 4 0
                                    

VOTEE DULU GAKK 😠😠

Happy Reading!

•••

Sudah tiga hari Ona mengabaikan Aksa. Sehari saat di rumah dan dua hari saat di sekolah.

Hari ini hari keempat Ona masih mengabaikannya bak Aksa sudah tertangkap basah berselingkuh sehingga sulit untuk mendapatkan maaf dari gadis itu. Meski Aksa sudah berlutut meminta maaf, namun Ona sepertinya senang membuat Aksa menderita hingga masih mendiaminya hingga saat ini.

Untuk Dimas, Aksa sudah melaporkan tingkah bejat lelaki itu pada polisi dan kemarin lusa lelaki yang sudah berniat jahat pada istrinya itu sudah resmi di keluarkan dari sekolah dan di bawa oleh polisi untuk di tindak lanjuti.

Alhamdulillah...

Jangan tanya bagaimana kondisi Dimas saat itu, dia sangat jauh dari kata baik-baik saja, bahkan bekas luka yang masih belum sembuh itu masih ada dengan tambahan bogeman dari Abram yang waktu itu menghajar Dimas yang hendak menyerang Ona di dalam kamar. Yah... Dan saat itu Ona berhasil melihat sisi kasar Abram yang di mana secara anarkis membabi buta menghajar Dimas hingga lelaki itu tepar.

"Bos, makan dulu napa, bos? Lemes banget gue lihat kayak belum di kasih jatah aja!" kekeh Theo sembari menyodorkan sepiring mie goreng yang tadi di pesannya. Bukannya menurut, Aksa justru melirik Abram yang tengah menghisap rokoknya, "Bram, lo yakin Ona gak di apa-apain sama Dimas? Dia cuma masuk kamar aja kan? Kenapa Ona masih marah ya sama gue???"

"Kapan ya gue lihat lo hopeless begini? Langka banget lo, Sa," celetuk Kara sembari geleng-geleng kepala.

Abram menoleh, "Yang gue lihat sih si Dimas emang gak ngapa-ngapain, tapi gak tahu sebelum gue dateng."

Aksa makin lesu.

Anjing emang si Dimas.

"Coba lo tanya Sania atau Ciput, kali aja Ona cerita sama mereka."

"Kayaknya gak sih. Ona pasti malu kalo cerita, walaupun anaknya cerewet."

"Tapi..."

TRIIINGGGGG!!!

"JIRRR! Udah bel lagi?? Siapa sih yang bunyiin, baru juga selesai nyebat!" rutuk Theo setelah mendengar suara bel berbunyi yang terdengar sampai warung belakang.

"Udahlah buruan yuk cabut, abis ini kan kita mapel Bu Poppy," ajak Kara seraya bangkit.

•••


Aksa tak lagi ikut menongkrong. Setidaknya untuk saat ini di saat hubungannya dengan Ona belum membaik. Aksa masih harus membujuk gadis itu agar segera memaafkannya.

Jujurly Aksa kesepian tanpa Onahh...

Aksa berjalan menuju tangga hendak menuju kelas sang kasih, walaupun masih ramai sebab bel pulang baru berbunyi 5 menit yang lalu namun Aksa tak memedulikannya, toh mereka semua pun sudah mengetahui statusnya dengan Ona.

Tepat saat Aksa menyelesaikan undakan tangga yang terakhir, Ona keluar kelas seorang diri. Hal itu berhasil mengembangkan senyum Aksa yang semula tak nampak.

"Hai, Sayang!"

"Ngapain kamu ke sini?"

Jirr... Jahat banget gak sih pertanyaannya Ona?

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang