-30-

142 4 0
                                    

w mau kelarin dulu ceritanya, abis itu promosi di tiktok awokwok 😒😭

Happy Reading!

•••

Sudah satu minggu berlalu sejak kepulangan Aksa dan Ona dari liburan yang gak ada kesan liburannya sama sekali. Yah, dan sekarang mereka kembali ke dunia nyata di mana mereka harus kembali sekolah dengan segunung tugas.

Sejak kondisi di mana Ona sakit dan Aksa yang mengurusnya dengan sabar, kedua manusia itu kian dekat. Tak ayal keduanya kini sudah saling terbuka satu sama lain, walaupun hingga detik ini Aksa belum mendengar pernyataan cinta dari bibir Ona untuk dirinya.

Huft... Sudahlah, mungkin sore atau besok Aksa akan mendengarnya. Semoga.

Hari senin menjadi hari pertama untuk memulai hari. Cuaca cerah dengan sinar matahari yang begitu terik menemani semua murid yang baru saja selesai melakukan upacara.

"Tumben banget sih bos gak bolos? Pegel kaki gue!" rutuk Abram yang berjongkok di barisan paling belakang karena kini guru kesiswaan sedang memberikan pengumuman yang... Entahlah, Abram tak ingin mendengarnya.

"Gue harus jagain Ona. Tau aja Lena macem-macem."

"Ckckck. Udah tau cewek lu macem kingkong kalo ngamuk, harusnya lo jelasin sama dia kali, Sa," sahut Kara.

Aksa menoleh, "Gue udah putusin dia. Semalem udah gue jelasin juga lewat telepon, tapi tuh cewek palanya batu banget."

"Cocok sama lu!" celetuk Jayen yang kontan mendapatkan lirikan tajam Aksa.

"Sa, kalo lo mau, utus aja gue jadi pengawalnya Ona, gue bisa jamin seratus persen Ona bakalan aman!"

"Halah! Itu mah modus elo!" Theo meraup kasar wajah Sandi membuat lelaki itu merengut, "Najis Theo! Gue tadi liat lo mainin batu, sekarang lo pegang-pegang muka gue! Adab lo pake!"

Yang dimarahi malah cengengesan bikin Sandi pengen ngepret.

Aksa terus memperhatikan Ona yang berada di sebrang sana. Beginilah jika mereka berbeda jurusan, ingin modus pun susah karena terhalang jarak. Tapi, tenang, Aksa masih bisa memperhatikan Ona yang kini sedang menjahili Ciput, terlihat bagaimana isengnya gadis itu membuat Ciput mau tak mau memelototinya.

"Di harapkan setelah ini semua siswa masuk ke dalam kelas untuk memulai KBM. Tidak boleh ada yang yang jajan apalagi mangkal di warung belakang!" suara Bu Suti menggelegar ke seluruh antreo sekolah membuat para murid meringis dengan sebelah tangan yang di gunakan untuk menutup telinga, "ADOOHHH... Nih suara gak jauh beda sama panci mak gue di rumah! Theo tolong suruh Bu Suti mingkem!" Jayen mengomel.

"Napa gue?" Theo jelas keberatan. "Kan elo anak kesayangan Bu Suti. Si paling pinterrr matematika! Anjassss!" ledek Jayen bikin Theo berdecak.

Semua siswa bubar menuju kelas masing-masing. Di bawah lautan manusia itu, Aksa masih senantiasa mengawasi Ona yang kini hendak menuju kelasnya dengan Ciput. Aksa menghembuskan napas pelan, mau tak mau ia pun harus masuk ke kelasnya jika tak ingin berakhir di beri hukuman.

"Eh, Ciput, antar aku dulu yuk, bawa belalang."

"Jangan mulai deh. Gak denger tadi pengumuman Bu Suti?" Ciput mulai jengah dengan Ona yang macam-macam.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang