-02-

561 20 0
                                    

Happy Reading 💜

•••

"Sa, Lena nyariin tuh."

Satu nama itu berhasil membuat Aksa berdecak. Jujur saja laki-laki itu sedang tidak ingin mengobrol dengan siapa pun, bahkan sejak tadi ia di warkop tak ada seorang pun yang mengajaknya berbicara bahkan para teman-temannya.

"Ya ampun, Aksa... Di sini lo ternyata!"

Suara melengking nan heboh itu akhirnya menyapa rungunya dan kian dekat ke arahnya.

"Ngapain sih lu ke sini? Ganggu aja!"

Lena melongo melihat reaksi pacarnya yang tidak sesuai dugannya.

"Kok lo kasar gitu sih? Gue tahu lo masih marah, tapi gak perlu hindarin gue juga!" Lena ikutan emosi.

Abram melirik Theo yang tengah menyedot es cekek__ nampak tak peduli. Toh, sudah biasa juga mereka cekcok seperti ini.

"Gue lagi gak mau ngobrol sama lo, mending sekarang pergi dulu deh."

"Kenapa emangnya? Lo masih kesel sama gue? Gue tahu, gue salah dan kesalahan gue ini gak pantes di maafin, tapi Sa, gue bener-bener nyesel sama apa yang udah gue lakuin ini, gue bener-bener minta maaf," Lena terus menerus memohon pada Aksa agar setidaknya laki-laki itu melirik ke arahnya barang sedikit, namun nihil_ Aksa tak sedikit pun meliriknya bak Lena tak kasar mata, laki-laki itu bahkan menghisap rokoknya dengan santai.

"Masih masalah kemaren?" bisik Jayen yang baru sampai pada Abram.

"Kayaknya sih iye."

"Lagian orang selingkuh masih aja gak tahu diri minta di maafin, ngaca!" decak Kara ikutan jengkel.

"WOOIII! LO SEMUA TAHU GAK?! KACAWWW SIH INI! KACAWWW!"

Tiba-tiba dari arah berlawanan datang Sandi dengan sikap hebohnya membuat semua pasang mata menatapnya termasuk Lena.

"Ada berita apaan, bre? Ada jamkos kah mapel Pak Ucok?" tanya Jayen sumringah dengan harapan yang membumbung tinggi.

"Kagak, bukan itu."

"Yeeee! Terus apaan dong kalo gitu? Dateng-dateng heboh bener lu kayak baru di sunat!"

"Apa kolerasinya bangsatt?"

"Malah bercanda lagi lu berdua. Ada apaan sih, San?" tanya Theo melerai keduanya.

"Barusan gue abis dari ruang TU kan, nah kebetulan papasan sama cewek yang katanya murid baru! Sumpah tuh cewek gemes banget kayak dora pengen gue gondol!" Sandi heboh sendiri saat menjelaskan membuat Abram mencibir.

"Najis lu! Udah kayak om-om pedo aja tahu gak!"

"Kayak dora! Kayak dora! Emang tuh cewek rambutnya di bob?" tanya Jayen.

"Enggak sih, malah panjang sepunggung."

"Bolot."

"Masuk kelas mana tuh?" tanya Theo ikut penasaran.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang