-46-

112 4 0
                                    

4 chapter lage huhuyy, mau hepi ending atau sad ending gesss???

heyy jawap dongg weyyy, gue laporin aksa nehhh 😾

Happy Reading!

•••


"Kamu dulu gak sudi banget yah nikah sam aku?"

"Kok ngomongnya gitu? Gak kok..."

"Kelihatan kok dari sini. Tuh, muka kamu muram banget kayak abis nikah sama nenek sihir," Ona menunjuk wajah Aksa pada foto yang di maksudnya.

"Enggak kok..." Aksa terus mengelak. "Itu aku kurang tidur makanya muram jadi gak bersemangat."

"Jadi, nikah sama aku bikin kamu gak semangat???!"

Serba salah.

"Mmm..."

"Mmm?" Ona mengikuti cara berbicara Aksa.

"Mending kita lihat foto selanjutnya."

Aksa membalikkan halaman selanjutnya membuat Ona mengalihkan pandangannya.

"TUH! Di sini muka kamu makin di tekuk Aksa! Udah kayak singkong aja tau gak! Udah ah! Aku udah gak mau lihat lagi, muka kamu jelek banget di sana!"

Bjirr... Muka spek Shawn Mendes begini di samain kayak singkong. Untung Ona yang ngomong, kalo orang lain udah beda cerita ini.

"Ya kan itu aku yang dulu... Sekarang aku gak kayak gitu," Aksa tetap membela diri, walaupun setengah hatinya terasa teriris sebab wajahnya yang paripurna ini di kata jelek oleh sang pujaan hati.

"Ya tapi tetep bikin aku keselll.... Rasanya aku tuh pengen___"

"Next aja, aku masih pengen liat foto kita yang lainnya," Aksa memotong perkataan Ona dengan membalikkan halaman album selanjutnya.

Di sana terlihat potret Aksa yang sedang mengucapkan ijab qabul. Aksa jadi teringat kembali setelah melihat foto itu.

"Sayang, kamu gak penasaran kenapa waktu kita nikah bukan Papah kamu yang ngucap ijab dan malah Kak Ferdi?"

Ona mengedikkan bahunya pelan, "Aku gak tau. Aku pikir sama aja."

"Gak... Seharusnya kalau ada Papah kamu ya harus sama beliau dong... Kenapa ya?" Aksa bertanya-tanya. "Kak Ferdi juga gak bilang apa-apa sama aku. Jujur aku baru inget sekarang karena waktu itu aku ngerasa gak peduli, tapi sekarang aku jadi penasaran."

"Jangan terlalu penasaran nanti kamu cepet mati, ntar aku jadi janda anak satu gimana?"

Aksa nyaris meloloskan decakan namun berhasil ia tahan, "Bukan gitu loh, Sayang. Ini aku beneran penasaran, apa aku tanya Kak Ferdi aja ya?"

"Terserah."

Aksa memilih tak menjawab. Mata elangnya terus menatap foto itu yang di mana Papa Arlo justru menjadi saksi bukan sosok yang seharusnya mengucapkan ijab pada Aksa saat ia dan Ona menikah.

DRRRTTT DRRRTTT DRRRTTT

Deringan nyaring mengalihkan atensi keduanya. Aksa pun ikut menoleh pada ponsel Ona yang berdering dan menampilkan nama Abram. Ona baru saja akan meraih ponselnya, namun gerakannya kalah cepat oleh Aksa yang kini sudah mengambil alih ponsel itu.

"Ihh... Itukan hape akuu... Siniin," pinta Ona tapi tak di indahkan oleh Aksa dan lelaki itu justru mengangkatnya yang merupakan panggilan video.

Setelah Aksa angkat yang tertampang di layar bukanlah wajah Abram, melainkan wajah Theo.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang