-06-

1.8K 45 0
                                    

Happy Reading 💜

•••

"Ada rokok kagak?"

"Masa ketua kehabisan rokok? Payah nih payah!" ledek Abram tertawa membuat Aksa mendelik.

"Rokok gue di sita mamih, sial!"

"Yhaaa, kasihan gak bisa nyebat!"

"Sandi kemana? Tumben gak ada?"

"Lagi kencing tadi bilangnya," Kara menyahut dengan pandangan yang fokus menatap layar ponsel.

"Dari tadi kencing tuh anak belum kelar?" tanya Jayen yang sedang memainkan bola basket.

"Ya abis kemana lagi tuh anak? Lagian belum balik dari tadi."

"Jangan-jangan lagi ngocok lagi," Theo berspekulasi.

"Waduhhh! Gak bahaya tah ngocok di sekolah?"

"Parah sih, nekat bener gitu di sekol__"

"Bacot anjing! Abis kencing gue langsung ke TU!"

"Ke TU mulu perasaan. Di tagih SPP kah?"

"Tahu aja. Tapi, barusan udah gue lunasin. Tenang dah hidup gue abis ini," Sandi mendudukkan bokongnya di samping Aksa dan ikut meraih rokok.

"Eh, Sa, senin depan pemindahan jabatan ya? Lo siap jadi ketua basket?" tanya Jayen mengalihkan pembicaraan.

"Pasti siaplah! Pimpin ekskul basket aja udah pasti siap, apalagi pimpin rumah tangga bareng Friona!" ledek Abram diiringi tawa.

Mendengar nama gadis itu di sebut membuat Aksa kembali teringat momen kemarin malam.

"Sa, perjodohan lo jadi dong? Lo gak ada niatan buat batalin gitu?" tanya Kara yang sudah selesai dengan ponselnya.

"Napa lo nanya gitu?"

"Kalo batal, mau gue gebet si Ona."

"Ngaca lo! Ngaca!"

"Cakep gue kalo ngaca! Emangnya lu tuh!" balas Kara pada Sandi.

"Kenapa emang gue kalo ngaca?" tantang Sandi.

"Yaa... Cakep sih..."

"Babi! Mulai gak jelas nih circle!"

"Tapi, kalo lo beneran jadi sama Ona. Terus Lena gimana?" Theo mulai bertanya serius.

"Gue putusinlah. Tuh cewek beban banget, bikin gue pusing," sahut Aksa sembari menghembuskan asap rokok.

"Yakin dia bakal segampang itu lepasin lo? Walaupun Lena demen selingkuh tapi selama ini dia gak mau lepasin lo, Sa."

Apa yang diucapkan Jayen barusan ada benarnya juga. Tapi, masa bodohlah, lagi pula Aksa sudah tak ingin memikirkan hubungannya dengan Lena.

"Itu pilihannya. Kalo gue udah minta putus dan dia masih kukuh gak mau, ya terserah. Lagian gue udah bosen juga sama Lena."

"Anjaaayy... Udah kepincut pesona Ona yee...." goda Theo yang diikuti yang lain.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang