-11-

209 7 0
                                    

onah dan aksa kembalii guyss...

Happy Reading 💜

•••

"Onaaa! Naa... Bangun woyyy!"

"Buset nih bocah mati apa begimana sih?!!"

Rutukan Aksa tak hilang sejak 10 menit yang lalu. Tumben-tumbenan sekali kan seorang Aksa bangun subuh? Kayak bakal keramas aja.

Aksa sedikit panik karena Ona tidak bergeming sedikit pun saat ia guncang tubuhnya, apalagi Ona yang terlelap lebih dulu membuat Aksa cemas juga karena Ona belum bangun sejak saat itu.

"Onaa, jangan buat gue panik. Buruan bangun!" sekali lagi Aksa mengguncang tubuh Ona dan membalikkan tubuh Ona hingga terlentang karena sejak semalam Ona tertidur tidak ubah posisi. Tuh kan bagaimana Aksa tidak cemas???

Aksa menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah bare face Ona. Ia dekatkan wajahnya untuk merasakan napas Ona__mencari tahu apakah gadis itu masih bernapas atau tidak. Namun, sial seribu sial, saat wajah Aksa 5 cm di depan wajah Ona, gadis itu membuka mata lebar membuat keduanya saling berpandangan dan membatu.

"AAAAAAARGHHHHHHH!! JANGAN CIUM AKU, AKU GAK MAU HAMIIILLLLL!!"

Saat itu juga Aksa bangkit dan turun dari ranjang sembari mengusap wajahnya kasar__ salah tingkah. Tamat sudah harga dirinya, mau di taruh di mana mukanya sekarang?

"Kamu ngapain deket-deket muka aku? Kamu mau cium aku kan? Kamu udah ngelakuin apa aja selama aku menjelajah alam mimpi??"

"Baru mau gue gelindingin karena lo gak bangun-bangun!"

Aksa masih belum berani menatap Ona, laki-laki itu masih setia membelakangi Ona yang kini terduduk di atas ranjang.

Setelah beberapa menit menetralkan detak jantungnya, barulah Aksa berani membalikkan tubuh hingga kedua manik mereka bersibobrok.

"Lagian lo tidur kebo banget sih sampe susah di bangunin, gue kira lo mati."

"OMOO! OMOO! Omooo... Aku gak nyangka kamu jahat banget, masa nyumpahin aku mati," Ona terkejut dengan kedua tangan menutupi mulutnya yang ternganga.

"KIRAIN gue bilang! BUKAN ngatain!"

Ona diam.

"Ona lagi mimpi enak."

Mimpi enak? Apaan tuh?

"Mimpi basah lo?" sentak Aksa. Ia kira Ona akan terkejut karena di tuduh demikian namun ternyata tidak. Gadis itu justru menggeleng polos dan menatap Aksa.

"Di mimpi Ona gak ada yang mandi sih. Jadi gak basah."

Baguslah kalo Ona gak ngerti.

Aksa kembali diam.

"Aku mau buat mimpiku jadi nyata, makanya aku betah di alam mimpi."

"Siapa bilang?"

"Banyak kok yang bilang. Katanya, bermimpilah sampai mimpimu menjadi kenyataan."

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang