-48-

173 5 0
                                    

dah paham kan alasan kenapa Ona sama Aksa di kawinin cepet-cepet?? eh sori, di nikahin maksudnya... enjoyy guyss 😚

Happy Reading!

•••


Pikiran Aksa kembali teringat pada hari pernikahannya dengan Ona saat itu. Aksa menatap Ferdi yang duduk di depannya. Kemudian melirik calon papah mertunya yang duduk di samping. Pikirnya saat itu bertanya-tanya, kenapa malah kakak Ona yang mengucapkan ijab qabul bersamanya?

Meski begitu, Aksa tak ingin banyak berpikir dan ingin segera menyelesaikan ini semua karena pikiran serta tubuhnya benar-benar lelah atas paksaan perjodohan yang sangat mendadak ini.

Acara di mulai dan Aksa menjabat tangan Ferdi di atas meja_ bersiap mengucapkan ijab qabul sebagai inti dari acara hari itu.

Hingga kata SAH terdengar oleh rungunya sebagai tanda bahwa kini Ona sudah resmi menjadi istrinya.

Ona datang yang di tuntun oleh Mey saat itu. Ona sangat cantik hingga tingkah konyolnya berhasil perempuan itu tutupi hingga Aksa tak pernah menyangka jika hidup bersama Ona akan sangat menyenangkan hingga detik ini.

Namun, pandangan Aksa justru tertuju pada lelaki yang kini sudah resmi menjadi papah mertuanya. Lelaki setengah baya itu menatapi Ona sangat lekat hingga Aksa tak bisa mengartikan arti tatapan itu.

Sebelum duduk di samping Aksa, Ona memeluk Ferdi begitu erat hingga tak sadar air matanya luruh. Ona sangat dekat dengan Ferdi di banding dengan papahnya. Sebetulnya sampai sana saja seharusnya Aksa menaruh curiga, namun ia merasa tak perlu sebab itu bukanlah urusannya. Hingga Aksa melupakan alasan mengapa Bunda Ona begitu kukuh menikahkan Ona cepat-cepat pada Aksa yang notabene sangatlah asing bagi anak perempuannya.

Merasa pikirannya sudah melanglang buana kemana-mana, Aksa bangkit dan keluar dari kamar hendak menuju balkon. Aksa tak ingin suaranya mengganggu teman-temannya yang tertidur. Maka setelah ia sampai balkon, Aksa tekan nomor Ferdi untuk meminta penjelasan yang lebih jelas.

"Kak, maksudnya gimana? Aksa gak mau berpikir ke mana-mana karena takutnya Aksa salah paham," cerca Aksa tak peduli jika ia sudah mengganggu waktu istirahat kakak iparnya itu.

"Apa yang kamu pikirkan itu gak salah, Sa. Papah Arlo itu sebenarnya bukan Papah saya dan Ona."

HAH?

Aduh... Malem-malem begini malah di suruh mikir. Apalagi Aksa yang mabuk dikit tadi bikin pikirannya jadi kurang fokus.

"Orang tua kamu belum kasih tau, ya?"

Boro-boro ngasih tau. Yang ada Aksa lupa duluan karena Mamihnya itu malah suka bahas cucu saat ketemu sama Aksa.

"Bisa jelasin semuanya sekarang, Kak? Orang tua Aksa belum kasih tau apapun," desak Aksa sedikit memaksa. Jujur saja saat ini Aksa sudah sangat ingin tancap gas pergi ke rumahnya, namun Aksa pun penting harus mendengarkan dulu penjelasan Ferdi sebab Aksa tak mau mengambil langkah hingga kelak akan membuatnya menyesal.

"Papah Arlo itu Papah tiri saya sama Ona. Bunda sayang banget sama beliau oleh karena itu saya setuju aja waktu Bunda minta nikah lagi sama Papah Arlo. Ona cuma ngikut karena dia gak tau apa-apa."

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang