FRIONAKSA [SELESAI]

-35-

onahh sudah tydak polos lagi guyss gegara si aksahh 😾😱😱

Happy Reading!

•••

Ona turun dari ranjang dengan tubuh yang terlilit selimut tebal. Walau sedikit kesulitan gadis itu tetap ingin memeriksa keadaan di lantai bawah.

"Aksaaa...." panggil Ona saat tak mendapati kehadiran lelaki itu. Pandangannya menyapu lantai bawah yang sunyi, Ona mencari-cari keberadaan lelaki itu yang mendadak menghilang.

"Aksa, kok aku ditinggalin? Kamu di mana??" serunya yang lagi-lagi tidak mendapatkan jawaban dari Aksa.

Ona mulai cemas. Apa Aksa kabur setelah puas mempermainkannya?

Karena tidak fokus menuruni tangga dengan benar karena pikiran yang berkecamuk, Ona tak sengaja menginjak selimut yang di pakainya hingga tersandung dan jatuh. Beruntung hanya tiga undak tangga yang tersisa sehingga tidak berakibat fatal, namun bertepatan dengan itu Aksa datang dari pintu utama dan terkejut melihat Ona yang terjatuh dengan lilitan selimut yang masih di pakainya.

"Sayang! Kamu gak apa-apa? Kenapa ke sini, kan aku bilang tunggu di kamar aja." Aksa membantu Ona untuk bangkit. Gadis itu mencebik dengan wajah cemberut, "Aku gak denger suara kamu, jadi aku samperin aja. Kamu habis dari mana?"

"Aku habis dari kantor satpam di depan. Mereka bisa-bisanya lalai sampe kecolongan maling bisa masuk ke sini."

Ona di buat terkejut di buatnya, "Maling???! Terus sekarang malingnya mana?"

"Udah aku serahin ke satpam biar sama mereka di tindak lanjuti."

"Tapi, kamu gak apa-apa kan?" Ona mendekat dengan manik khawatir yang tidak dapat di sembunyikan. "Cuma perih aja ni tangan karena abis nonjok malingnya," jawabnya enteng membuat Ona sontak mengalihkan pandangannya pada tangan Aksa yang terlihat memerah. Gadis itu mengamitnya, "Pasti sakit, ya???"

"Sedikit."

"Aku obatin, ya?" tawarnya dengan raut iba membuat Aksa terkekeh pelan, "Gak usah, Sayang. Ntar juga hilang sakitnya. Ya udah, yuk, kita ke kamar lagi."

Baru saja Ona hendak berjalan, lututnya terasa perih akibat tak sengaja jatuh tadi. Aksa memeriksanya dan benar saja bahwa lutus gadis itu lecet dengan rona merah di sekelilingnya.

"Aku gendong, ya, Sayang?" tanyanya meminta izin sehingga mau tak mau Ona menganggukkan kepalanya.

Dengan buntalan selimut putih yang masih membelit tubuh Ona, Aksa pun menggendong Ona secara bridal dan kembali berjalan menuju kamar.

"Kenapa malingnya bisa masuk? Kamu lupa kunci pintu, ya?"

Aksa menyengir, "Aku lupa, Sayang. Maaf ya, gak bakal aku ulangi lagi."

•••

"Sandi, kalo sampe Aksa ngadat lo yang tanggung jawab! Kita semua ke sini karena ajakan lo nih!" Kara bersuara setelah mereka sampai di depan pagar rumah Aksa.

"Jir! Jadi, ini bukan rumah Aksa, tapi rumah Aksa sama Ona?" Boli tak percaya. Ia berhasil di tipu oleh Aksa saat mengajak Ona bermain tempo hari.