-31-

119 4 0
                                    

lagi naik-naiknya ke konflik, semoga masih betah y bitj 🙌 😌

Happy Reading!

•••

Keluar dari lapangan, nyatanya Ona tidak langsung pergi ke kelasnya melainkan melipir sebentar ke kamar mandi untuk menyelesaikan hajatnya yang sudah berada di ujung.

Ona menyimpan kotak belalangnya di samping wastafel dan masuk ke salah satu bilik kamar mandi.

"Emang gila sih si Aksa. Maen putusin lo gitu aja, di kira ari-ari kali ya, udah ketahuan selingkuh malah nyolot lagi!" suara Dira masuk ke kamar mandi setelah lima menit kedatangan Ona, tak lama terdengar suara lain yang mengikuti, "Gua gak akan biarin dia gitu aja. Keenakan tuh ceweknya main rebut cowok orang. Anak baru, udah berani jadi pelakor!" itu suara Lena.

"Minta mascara dong, bulmat gue turun nih jelek banget."

Lena menyerahkan mascaranya pada Dira. "Ck! Udah kering nih mascara lo! Belum beli lagi?"

"Iya, kemarin minta beliin ke si Ilham belum di beliin juga!"

"Jir? Lo deket sama Ilham?" Dira terkejut, namun Lena menanggapinya dengan santai, "Deket doang gak sampe liburan bareng!"

Dira tertawa mendengar sindiran halus yang Lena tujukan pada Aksa.

"Coba mana pouch nya? Gue minta liptint juga." Lena menggeser pouch make up nya pada Dira, namun karena tidak berhati-hati, Dira tak sengaja menyenggol kotak belalang milik Ona yang tersimpan tak jauh darinya.

BRAKKK!!

"ANJIRRR! APAAN NIHH! Arghhgg! Geli banget anjirr loncat-loncat!"

"Injek aja! Injekk!!"

"Gak bisa gue! Kalo masuk rok gimana! Anjing! Siapa sih yang naro ginian! Stres!!"

"Injek aja, Dir, biar pada mati. Jangan teriak-teriak mulu, berisik!" omel Lena dengan decakan membuat Dira menurut walaupun sedikit ngeri.

Dira dan Lena menginjak para belalang itu dengan sadis hingga satu persatu belalang yang semula berloncatan pun tergeletak tak bernyawa.

"Bego banget! Siapa sih yang naruh binatang di kamar mandi! Mampus tuh pada mati semua!" decak Lena merasa puas dengan bangkai belalang yang berantakan di lantai yang nampak menjijikkan.

Ona yang baru saja keluar mematung melihat belalang kesayangannya sudah tewas tak bernyawa. Tenggorokannya tercekat, hatinya mencelos dengan lidah kelu yang tak tahu harus mengeluarkan kalimat apa.

"K-k-k-kenapa belalang aku mati semua...???" bibirnya bergetar dengan mata yang mulai berlinang, tangannya meraih satu persatu belalang ke dalam kotak yang kini retak dalam keadaan mati.

"OOHHH... Jadi, itu punya elo?? Sowriii gue gak sengaja, lagian salah siapa simpennya di situ, gak sengaja deh kesenggol," tukas Lena tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Tapi, gak perlu kalian injek juga belalang aku. Mereka mekhluk hidup! Kalian gak ada rasa peri kebelalangan! Kalian jahat banget sampai semua belalang aku meninggal..." Ona merasakan hatinya sakit bukan main. Ia membeli belalang itu dari separuh uang jajan yang ia sengaja tabung, tapi kini belum satu hari ia merawatnya belalangnya sudah pergi ke surga.

FRIONAKSA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang