I can find you, Evan

97 14 0
                                    

Malam readersss.

Sebelum baca...follow dulu gasih?


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"udah, hm?" -Evan.

Kalau belum si Evan marah! Kekekek...

Dah yuk, let's gaur!

*

**

Ibarat membaca buku yang kita sukai, Halaman demi halaman kita jejaki. Sampai kita benar-benar mendapatkan. Atau kalau tidak ketemu, kita bisa jeda dan mencari buku yang kita mau lagi. Sama halnya seperti sekarang yang sedang gadis itu alami bersama sahabat dari orang yang ingin dia temui. Baik Alea maupun Jean, sudah berapa halaman, tidak sudah berapa tempat dia mencari keberadaan Evan. Dari tempat satu ke tempat yang lain, apa sudah mereka dapatkan? Belum. Mereka masih sibuk menjelajah.

Pertama, Jean kunjungi kafe tempat mereka sering nongkrong. Itu adalah salah satu tempat favorit Evan. Kedua, studio musik? Bukan. Evan sudah lama tidak mampir ke sana. Yang mereka tuju adalah warung Asep. Tidak ada juga. Ya, mereka lalu mencari di area sekolah. Bisa saja kan Evan gabut kabur ke sekolah untuk menyendiri? Namanya orang... kadang sulit ditebak. Jean dan Alea benar-benar mencari di rooftop juga di ruang seni, nyatanya nihil.

Evan tak ke sana. Alea hampir saja ingin menangis. Dan Jean, ingin sekali berteriak memaki dirinya. Evan tak juga menjawab telepon. Sahabat-sahabat yang lain pun tak tahu keberadaan Evan. Dan Jean tebak, mereka juga pasti ikut panik sama seperti dirinya.

Jean beberapa kali juga memberhentikan mobil untuk istirahat sejenak. Karena dia membawa Alea juga, dia tak mau gadis itu kelelahan karena ulahnya. Tapi, Alea juga beberapa kali menolak untuk tidak berhenti mencari Evan. Dan dia lebih rela mengorbankan waktu istirahat agar Evan segera ditemui.

"Sorry, karena gue lo jadi kesusahan."

"Apa aku bisa temuin Evan? Nyatanya sudah beberapa kali cari ke sana-sini, aku gak bisa bantu kamu, Jean," lirih Alea.

"Lo bisa. Lo bisa. Gue yakin."

"Gue temuin lo dan minta bantuan lo sekarang itu karena gue tahu lo mampu temuin sahabat gue."

'Kali ini gue nggak salah lagi kan?' batin Jean. Pasalnya, sebagai sahabat, dia merasakan bahwa keduanya memiliki ketertarikan satu sama lain.

Alea semakin bingung dengan keadaannya. Pusing iya, mual pun iya. Kalau sampai Evan tak dapat ditemui hari itu, dia amat sangat merasa bersalah. Bersalah kepada dirinya. Juga, ekspektasi Jean. Dan mungkin khawatir Alea bukan hanya terhadap Putri, tetapi terhadap Evan.

I'll be Better with You (Lee Heeseung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang