Alea or Violet?

44 8 2
                                    


Alea membungkuk sesaat untuk menutup penampilannya yang begitu apik.

Dia berhasil. Mendapatkan standing applause dari seluruh siswa, juga pengajar seni itu sendiri. Banyak sekali dari mereka yang kagum dengan suara vokal Alea yang indah. Tak munafik, bahkan Violet tak menampik bahwa Alea seperti penyanyi yang sedang mengisi suatu acara.

"Bagus ya, suaranya."

Violet menoleh ke arah Evan yang tetap diam. Dia memang sebelumnya sempat memberikan tepuk tangan. Tapi, raut wajahnya sekarang tak berekspresi lebih.

"Evan," tegur Violet. "Ya?"

"Kamu nggak jawab kata-kata aku tadi?"

"Yang mana?"

Violet mendesis, Evan sangatlah aneh. Dia begitu berubah sejak mereka tak memiliki hubungan. Evan kaku. Violet sudah jujur atas pujian tanpa maksud apa-apa. Namun, kenapa Evan aneh sekali pada gadis yang baru selesai tampil itu? Kenapa setiap membahas Alea, Evan selalu mengalihkan diri.

Dari posisinya, Alea melihat keduanya sedang berdialog. Tak mau berlama-lama, dia lantas memilih segera duduk.

Penampilan berikutnya dilanjut oleh siswa-siswi yang lain, pun dari sahabat-sahabat Evan. Evan tak menyangka bahwa hari itu waktu kelas seni telah usai lebih dulu sebelum dirinya dipanggil untuk maju ke depan. Dia tak menampilkan apa-apa. Namun, seseorang sudah mempersebahkan suatu lagu untuk dirinya. Jika saja dia paham akan maksud si pembawa lagu.


***


"Gila, bagus suaranya. Gak nyangka openingnya secakep itu!"

"Ya, nggak bro?"

Evan tak menyahut ucapan Jean. Sedari tadi dia sibuk membahas penampilan Alea di kelas.

"Eh mau ke mana lo?"

Evan tak menyahut. Pun memilih meninggalkan Jean dengan segudang pertanyaan di kepala. Lelaki itu sampai menggaruk-garuk kepala.

"Parah, gue ditinggal sendirian!"
Setelah itu, Jean segera pergi ke tempat parkir. Dia tak tahu Evan perginya ke mana.

Beberapa menit waktu berlalu, Jean yang hendak meninggalkan halaman DHS pun menyipitkan mata.

"Tunggu, Evan sama Violet?"

"Pergi ninggalin gue, terus dia nyamperin si Vio?"

Jean geleng-geleng. Merasa cemburu. Bukan karena salah Violet juga. Tapi, kesal juga dengan sahabatnya yang lebih memilih menemui masa lalunya dibanding dia. Loh ke-kenapa Jean terbawa perasaan?

"Gue nggak ngerti sama lo, Van. Lo tuh suka sama siapa sebenarnya?"

"Violet atau Alea, sih?" sibuk sekali dia menggerutu. Macam dia sudah merasa paling benar soal percintaan. Padahal, hingga kini dia pun masih sendiri. Tak mau mengambil langkah lebih.

Jika, Jean yang sebagai sahabatnya saja bingung, bagaimana dengan para netizen?

"Gue jadi nggak tega sama Alea."

Kehadiran Alea ke kehidupan Evan sebelum kembalinya Violet, menurut Jean adalah suatu yang berarti. Namun, kenapa Evan seolah melupakan Alea? Spa memang Violet masih jadi pemenang? Apa Evan adalah tipe yang mau kembali menjalin hubungan dengan mantan?

"Ck. Harusnya lo tahu hati lo berlabuh ke mana, Van."

Lantas dua orang yang sedang dia pantau dari posisinya itu berdialog.

"Evan," ucap Violet.

"Ya?"

Violet menghela napas. "Aku nggak bisa liat mama kamu sekarang, maaf."
Evan mengernyitkan dahi. "Why?"

I'll be Better with You (Lee Heeseung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang