There is you, I am happy

105 12 4
                                    


Annyeongg... sorry ya kemarin sempet ga up. Aku sempetin hari ini updatee. Dan y, boleh dong aku minta vommentnya dikencengin. Biar aku tahu kalian excited gak buat baca cerita ini. Dan buat yang udah vomment thx ya!

Happy reading🦌🩷

♡♡♡


"Catatan dikumpulkan hari ini," ucap Bu Betty.

"Yaaah...," keluh siswa-siswi kelas IPA 3. "Bu jangan hari ini," protes seseorang siswa.

"Iya, Bu. Nanti ajah pas ada pelajaran ibu lagi."

"Tidak. Tidak ada tawar-menawar. Ibu akan tunggu pokoknya," lepas dia selesai bicara, lonceng pun berbunyi. Tanda istirahat tiba. Kemudian, sembari merapikan buku-buku di atas meja, Bu Betty berkata, "nah, sudah jam istirahat. Ibu akhiri pelajaran hari ini. Selamat siang anak-anak," salam Bu Betty.

"Selamat siang, Bu...."

Ketujuh mantan boyband itu kompak bersorak bahagia. Tidak, seluruh siswa-siswi setiap kelas merasakan hal yang sama. Tapi, meski begitu wajah Evan tetap stay cool. Lelaki itu menyugar rambut ke belakang. Rambut hitamnya sangatlah lembut.

"Van, makan yok," Jean datang ke kursi milik Evan. Evan mengangkat kedua alis dengan singkat sebagai jawaban.

Ya. Ketujuh pria tampan nan berkharisma tersebut keluar dari kelas secara bersamaan. Seperti biasa, dari jalannya yang bak model itu selalu mengundang perhatian para murid. Jika mereka tercipta dalam drama, ketujuhnya yang akan menjadi bintang utama. Namun, mereka hanyalah anak-anak remaja yang bersatu di sekolah DHS dan pernah bergabung menjadi boyband.

Tampaknya, Evan yang berdiri di barisan depan itu akan segera pergi dari posisinya lantaran melihat Alea bersama para sahabatnya juga keluar dari kelas.

"Van, lo mau ke sana?" ucap Yutha. Evan menyahut dengan anggukan kecil. Keenamnya pun sudah paham dan mereka tetap menuju kantin bersama.

"Jalan-jalan ke tanah abang."

"Cakep!" seru kelima sahabat Jean. "Jangan lupa beli baju."

"Hei cantiknya abang. Bisakah kita nanti bertemu?"

"Asiiik! Lanjutkan bakatmu, Sobat!" Nichole menepuk punggung belakang Jean tidak begitu keras.

"Jalan-jalan ke Ciamis!"

"Cakep!"

"Ke Ciamis bareng lihat singa."

"Cakep!"

"Hei neng manis. Mau nggak abang bawain bunga?"

"HAHAHA!"

"Anjir, Je. Salut gue pantun lo makin hari makin bagus."

"Lo mending lomba pantun dah Je," suruh Sagara. Pria itu berjalan dengan mengantongi kedua tangan ke dalam saku.

"Jean jangankan pantun, dia jalan di atas air ajah bisa," celetuk Steven.

"Wah, jangan salah! Gue apa-apa serba bisa. Bukan si Evan ajah. Gue juga bisa."

"Bakat lo sama Evan mah beda, Je," ujar Yutha.

"Lo yang aneh, Evan yang ajib!" lanjut Yutha. "Benar," sahut Zack.

"Tapi, sebenarnya kita semua punya bakat masing-masing," timpal Zack.

Yang lain setuju. "Eh, mau pada makan apa pas di kantin?" tanya Sagara.

***

Seperti biasa, jika Evan sudah datang menghampiri, Alea tak akan bergabung dengan para sahabatnya untuk makan bersama. Namun, bukan berarti Alea juga tak makan sewaktu istirahat. Evan, lelaki itu tetap membelikan makanan dengan cuma-cuma untuk Alea.

I'll be Better with You (Lee Heeseung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang