Discusses the return of TERRIFIC

52 8 3
                                    

Vote dulu ga si?
1...
2...
3...

Done?

***

Ketika aku percayakan suatu cerita padamu, di situlah aku yakin kamu yang terbaik. Kamu, utama bagiku.

***



"Aku nggak ngira sebelumnya kalau kamu bakal pilih aku buat nyanyi di depan."

"Kenapa nggak?"

"Ya, karena ada banyak orang yang bisa kamu pilih selain aku."

Sudut kanan bibir itu terangkat, Evan terkekeh kecil.

"Terus menurut lo gue bakalan pilih siapa? Violet lagi?"

Alea mengangguk jujur.  Masih saja dia mengaitkan sesuatu yang berhubungan dengan Evan kepada Violet. Padahal, sejak kembali dekat dengan Alea, Evan tak lagi memikirkan tentang Violet. Beberapa kali mereka berpapasan hanya sekedar sapa, juga senyum tipis. Keduanya layaknya orang asing yang sempat terjebak pada masa lalu. "Kalo Vio yang gue pilih, mungkin sekarang kita nggak akan bicara kayak gini."

Benar juga. Kalau dia pilih Violet untuk berduet dengannya, untuk apa sekarang dia ada bersama Alea. Nyatanya, sekarang Evan berada di sisi Alea, dengan status tanpa kejelasan, sih. Namun, jelas-jelas saling membutuhkan. Hehe.

"Makasih, ya." Evan mendadak berterima kasih. "Untuk?"

"Tadi. Suara lo bagus buat jadi penyanyi."

"Aku memang sempat kepikiran buat jadi penyanyi, tapi sepertinya itu dulu. Sekarang aku mutusin jadi dokter. Biar kalau anak-anak di panti sakit, aku yang bantu sembuhin."

Suasana mendadak jadi melow.

Alea tersenyum tipis, "yang cocok jadi penyanyi itu udah pasti kamu."

"Penyanyi sama dokter bisa bersatu kan, Le?" Evan tertawa mengingat suatu drama Korea. Tetapi, sebetulnya kalimat itu mengisyaratkan sesuatu.

Apa bisa dia dan Evan bersatu? Mereka tak bisa menebak ke mana takdir membawa mereka kan?
Tapi, selalu ada keinginan baik di sana.

"Soal Terrific, gimana? Kamu udah bicara sama yang lain."

Evan dan Alea terlihat saling tatap dan terlihat serius. "Kamu udah cerita di panti mau kasih mereka kabar baik, loh. Terus kenapa gak langsung kamu bicarain sama lain?"

"Hm, gue masih mikir waktu yang tepat."

"Apapun itu aku selalu dukung keputusan kamu."

Tanpa Alea sadar, dia adalah orang pertama yang Evan percayakan untuk cerita tentang keputusannya perihal Terrific, bahkan Elena sendiri tak mengetahui akan keputusan dari mantan ketua boyband tersebut.

Flashback on*

"Lea." Evan menghampiri Alea yang berada di depan teras rumah panti. Lelaki dengan kaos hitam dilapisi jaket denim berwana cokelat, mengenakan setelan celana hitam panjang terlihat dua kali lipat lebih tampan.

"Evan," sapa gadis dengan dress putih yang melekat cantik di tubuhnya.

Evan tersenyum. "Gue udah janji bawa sesuatu buat anak-anak di sini. Tunggu di sini. Semuanya ada di mobil."

"Biar aku bantu."

"Enggak, Lea. Lo di sini. Gue cuma sebentar."

"Kamu bakalan repot kalau sendiri."

I'll be Better with You (Lee Heeseung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang