Harus baca terus yaa... biar makin terEvan-Evan
Happy reading🎀💋
***
Pukul 9 malam, murid-murid kelas 3 baru tiba di DHS. Turun dari bus, mereka mampu bernapas lega. Beberapa merentangkan tangan ke atas lantaran merasakan tubuh pegal, ditambah pinggang yang juga ikutan sakit. Menguap lantaran mengantuk. Dan ada berbagai macam reaksi lainnya dari para siswa.
Termasuk salah satu sahabat Evan yang sudah lelah. Wajahnya kentara sekali kalau dia ingin segera tiba di rumah, mandi dan beristirahat.
"Stev, ikut bareng Sagara sana," ujar Jean. Steven mengangguk. Dia pun menghampiri Sagara yang berada di depan mobil. "Siapa lagi yang mau ikut?"
Di saat sahabatnya sedang sibuk mengatur kendaraan siapa yang akan ikut ke sana atau sini, lain dengan lelaki bertubuh jangkung, pemilik tahi lalat di dahi. Matanya menjelajah mencari keberadaan seseorang yang sudah berjanji akan pulang bersama. Dengan kunci motor di tangan, dia masih setia menunggu gadis itu keluar dari bus atau terlihat akan pandangannya.
"Van, lo nunggu siapa?" ucap Sagara. "Duluan ajah," sahut Evan. Yang lain sudah siap untuk pulang. Sudah masuk ke dalam mobil. Evan, dia tetap berdiri di posisi.
Peka. Jean menimbrung. "Kita duluan. Lo hati-hati kalau pulang bawa cewek," ucap Jean. Bicara lewat jendela mobil yang terbuka. Kedua Evan terangkat ke atas. Dia tak menyahut dengan suara.
Biarkan saja sahabat-sahabatnya pulang lebih dahulu. Evan sudah janji akan mengatarkan seseorang yang sedang dia tunggu. 2 mobil dari sahabatnya sudah menyala, beberapa dari mereka melambaikan tangan berpamitan pada Evan.
Di saat teman-temannya sudah menjauh daru area parkir DHS. Gadis itu... dia. Dia yang Evan tunggu-tunggu. Turun dari bus. Entah kenapa bus milik Alea terlambat tiba di DHS. Evan tak memedulikan penyebabnya. Berjalan menghampiri Alea, bisik-bisik langsung terdengar. Evan tak menggubris hal itu.
"Alea," sebut Evan. "Evan?" alis Alea mengernyit. Ya Tuhan... Alea pikir Evan sudah pulang. Alea pikir, ucapan Evan untuk mengajaknya pulang bersama hanyalah ucapan semata. Nyatanya, lelaki itu masih berada di lingkungan DHS.
"Cieee. Ditungguin Evan, ekhem," goda Bebby.
"Ayok pulang," ajak Evan.
"Udah Lea, sana. Evan udah nunggu," suruh Dinda. "Hm, sana duluan," sambung Alexa.
"Heh, jangan lo bawa motor kebut-kebutan di jalan. Lo bawa sahabat gue!" ancam Enzy. Dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Alea.
"Ih, Lea. Gue kapan digituin sama Jean," dumel Bebby. Sayangnya, cowok yang dia harapkan itu sudah pulang lebih dahulu.
Evan masih setia mendengarkan pembicaraan para sahabat Alea. Gadis itu kelihatan bingung. Dia menantikan persetujuan lebih lagi dari sahabatnya. Di saat mereka sedang sibuk menggoda Alea dengan Evan. Beberapa kelompok siswi menggunjing ketidaksukaan mereka terhadap Evan dan Alea.
"Cih, siapa sih dia? Berani-benarinya deketin ayang Evan," ocehnya.
"Belagu banget. Anak beasiswa ajah songongnya minta ampun. Pasti dia maksa Evan buat deket sama dia!" katanya dengan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Better with You (Lee Heeseung)
Roman pour AdolescentsIni tentang kisah Evan Antonio yang terpaksa hiatus dari boyband lantaran dia diselingkuhi pacarnya saat anniversary, hubungannya kandas di acara musik usai selesai perform. Terrific. Ya, dia adalah ketua dari boyband tersebut. Tapi, itu tidak lagi...