Ini tentang kisah Evan Antonio yang terpaksa hiatus dari boyband lantaran dia diselingkuhi pacarnya saat anniversary, hubungannya kandas di acara musik usai selesai perform. Terrific. Ya, dia adalah ketua dari boyband tersebut. Tapi, itu tidak lagi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, untuk semakin memperluas pembaca. Aku update karyaku di Karyakarsa juga ya. Masih angett bangetttt. Kalian pasti udh ga asing sama apk itu.
Jangan lupa follow dulu. Ok, thanks.
Semoga ini menjadi obat buat yang gabisaa nonton Enhypen di Jakartaa. 🫂🙏🏽🙂
***
"Jangan paksain diri lo buat datang ke sekolah, kalau lo capek," ucap Evan. Suara itu terdengar amat merdu. Alea tak bisa untuk tidak salah tingkah meski hanya sekedar mendengar suara mantan penyanyi tersebut melalui telepon.
"Iya, aku baik-baik ajah, kok. Aku sehat. Aku tetap harus ke sekolah, Evan," sahut Alea. Di kamar itu, dia sedang menata buku-buku mata pelajaran memasukan ke dalam tas sembari menyahut ucapan-ucapan Evan.
Beberapa saat usai membereskan buku, dia duduk di tepian kasur sembari berbincang. Terkadang Alea ingin tertawa lebar-lebar, namun yang ia lakukan hanya kekehan kecil apabila Evan mencoba menghibur dirinya dengan suatu candaan.
"Ya udah, kita ketemu di sekolah, hati-hati," ujar Evan. Alea tersenyum seraya menyahut, "oke, kamu juga, aku tutup, ya?"
"Hm," Evan berdeham mengakhiri sambungan telepon.
Alea amat bersyukur karena bisa dekat dengan idolanya. Alea tidak ingin terus memperdebatkan dirinya yang sekedar fans dan idola. Menaruh ponsel ke dalam saku, Alea memakai tas seraya meninggalkan kamar. Dia segera berangkat ke sekolah. Alea tak berpamitan ke siapa-siapa. Bunda dan adik-adiknya semua berada di rumah sakit. Dia kembali ke panti hanya untuk mengganti pakaian saja.
Sebelum benar-benar pergi menuju sekolah, tatapan mata gadis itu tampak terlihat sedih. Menatap ruang sepi dan dipenuhi kekosongan. Itu sama sekali membuatnya tidak nyaman. Tempat yang biasa dihuni tawa, canda dan cerita hangat, juga seru, belakangan tak lagi terasa. Semua sibuk murung dan ikut sakit melihat keadaan Putri yang semakin memburuk.
Alea menghela napas pelan. Bibir yang mengatup sempurna itu dipaksakan untuk tersenyum. Dia tidak boleh menunjukkan kesedihannya di depan banyak orang. Menggenggam tali tas dengan erat, Alea pun beranjak untuk berangkat menuju Dream High School.
***
Hari demi hari yang dirasakan seperti makan asam dan garam. Di satu sisi dia senang dapat berbagi cerita banyak hal dengan Alea, di sisi lain dia tidak senang karena melihat Alea banyak masalah. Entah kenapa dia juga seakan menanggung beban gadis itu. Padahal dia dan Alea tidak ada hubungan spesial apa-apa.
