BAB 15

2.5K 95 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Suara desahan terdengar nyaring mengisi ruangan, derit kasur terdengar mengikuti pergerakan sepasang kekasih yang tengah memadu kasih di atasnya. Hana meremas rambut Razi, merasakan dirinya akan mencapai puncak. Hana terus menggoyangkan bokongnya, mengaduk milik Razi yang berada di dalam tubuhnya. Saat puncak itu sampai, Hana melengkungkan punggungnya, tangan Razi menahan tubuh Hana, semakin memperdalam miliknya masuk ke tubuh Hana.


Hana turun dari atas tubuh Razi, mendudukkan badannya dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang, duduk bersebelahan dengan Razi. Sementara Razi, laki-laki itu meraih tisu yang berada tidak jauh darinya, melepaskan pengaman yang terpasang di miliknya.


"Kamu melamar Urfi?"


Razi belum menjawab, tangannya bergerak menaruh tisu bekas di nakas samping kasur. Saat ini mereka berada di sebuah hotel, di mana mereka biasa menghabiskan waktu bersama. Pertemuan antara dirinya dan Hana bukan untuk mengerjakan skripsi, melainkan untuk bercinta. Sungguh kelakuan yang bejat, mengingat Razi yang sudah memiliki pacar, dan sudah melamar Urfi untuk dia jadikan istrinya.


"Aku lihat semalam Urfi bawa buket, dan tadi pagi aku lihat kalau Urfi pakai cincin" tambah Hana. Dia melihat cincin yang melingkar di jari manis Urfi di meja makan ketika mereka sarapan bersama.


Razi membenarkan posisi duduknya, menyelimuti tubuhnya dengan selimut. "Aku udah pernah bilang ke kamu kalau aku akan nikahin Urfi"


Hana tersenyum miring, Razi sudah mengatakannya, Hana tidak lupa itu. "Terus, aku akan kamu jadiin selingkuhan kamu selamanya?" tanyanya.


Razi tampak berpikir, pandangannya lurus ke depan. Razi tidak berniat mempertahankan Hana sebagai selingkuhannya, jika dia sudah menikah dengan Urfi, Razi tentu akan bercinta dengan Urfi, bukan Hana lagi. Lagi pula, selama ini Hana yang ingin melakukannya bersamanya, jadi bukan salah Razi.


Hana menoleh kepada Razi, terkekeh sinis. "Atau kamu mau berhenti berhubungan sama aku?"


Razi menoleh pada akhirnya, menatap Hana. "Kalau kita berhenti, apa kamu akan biarin aku nikah sama Urfi?"


Hana mengangguk. "Ya, nggak ada alasan aku larang kamu buat nikah sama Urfi" Razi tersenyum, tapi kemudian Hana kembali melanjutkan. "Dan nggak ada alasan buat aku jaga rahasia kita, kalau kamu bisa nikah sama Urfi, aku bisa juga dong kasih tahu Urfi kalau kita udah ngapain aja"


"Itu sama aja kamu ngancurin hubungan aku sama Urfi"


Hana tertawa. "Loh, harus adil dong! Enak aja kamu nikah sama Urfi dan lupain semuanya. Hidup itu harus adil, apa yang kamu tanam, itu juga yang harus kamu tuai"


Razi sadar jika hubungannya dengan Hana tidak akan bisa berakhir secepat itu, Hana tidak akan membiarkannya. Razi tidak tahu alasan Hana mau berselingkuh dengannya. Entah karena Hana mencintainya atau karena Razi berpacaran dengan Urfi. Razi tidak pernah tahu alasannya, yang pasti Hana mendekatinya, dan mengajaknya untuk menjalin hubungan meskipun tahu bahwa Razi pacar Urfi, kakaknya sendiri.

KU PELUK LUKA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang