HITMAN LOVE (21+)
Gabriel merasa lega saat berhasil memenuhi hajatnya, panggilan alam. Gabriel tersenyum, menghidupkan flush, kemudian keluar dari kamar mandi. Gabriel sedikit terkejut saat dirinya akan melewati dapur, dia melihat pasangan sejoli yang sedang bercumbu. Gabriel menghentikan langkahnya, bersembunyi di balik lemari yang ada di sana, dia merasa tidak enak jika harus keluar dan mengganggu pasangan yang tengah memadu kasih itu.
Pipi Gabriel bersemu merah mendengarkan decapan dari percumbuan pasangan itu. Baru kali ini Gabriel menyaksikan orang tengah berciuman dengan begitu brutal. Gabriel yang tidak pernah berciuman merasa sangat malu saat ini, dia merasa sedang mengintip, tapi ini bukan kemauannya.
“Apa kau tidak masalah bermain denganku? Bagaimana jika Sonya mengetahuinya?”
Gabriel sedikit mengernyit saat mendengar suara dari perempuan itu. Apa mereka berselingkuh? Tidak salah lagi lelaki itu pasti memiliki kekasih lain, dan perempuan yang sedang bersamanya sekarang adalah selingkuhannya.
“Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Sonya”
Gabriel berdecih, mencibir jawaban dari lelaki itu. Ternyata semua lelaki sama saja, mereka akan melupakan kekasihnya jika sudah bertemu dengan perempuan lain yang jauh lebih cantik. Gabriel sedikit merasa kasihan kepada perempuan yang bernama Sonya itu. Tanpa tahu apa-apa dirinya di duakan oleh kekasihnya.
Gabriel tidak lagi mendengar bunyi grasak-grusuk, apa mereka sudah selesai? Gabriel mengintip lagi, memastikan apakah benar mereka sudah selesai. Mata Gabriel membulat saat melihat lelaki itu memegang pisau, mengarahkannya kepada perempuan yang terbaring di atas meja, kaki perempuan itu sedikit menjuntai ke lantai.
“Apa yang mau kamu lakukan?” tanya Gabriel, keluar dari balik lemari, menampakkan dirinya.
Xavier menarik kepalanya, menatap ke arah Gabriel yang berdiri tidak jauh darinya. Xavier menelengkan kepalanya, matanya sedikit menyipit, sepertinya dia pernah melihat perempuan itu, tapi di mana? Ah, Xavier ingat dengan perempuan itu.
“Puntung rokok?” tanya Xavier tanpa sadar.
Gabriel mencari-cari benda yang dapat dia gunakan untuk melawan Xavier yang mencoba mendekatinya. Gabriel mengambil kemoceng yang kebetulan ada di dekatnya. “Jangan mendekat!!” peringatnya, mengarahkan kemoceng ke arah Xavier.
Xavier tersenyum, kemoceng bukan senjata yang cocok digunakan sebagai pertahanan diri. Xavier membalikkan badannya, kembali meneguk minuman yang masih tersisa setengah. Keberadaan perempuan itu hanya akan mengacaukan rencananya. Sebelum semakin runyam, dia harus membungkamnya segera.
“Jangan mendekat atau aku akan berteriak!” ancam Gabriel, berjalan mundur, kemoceng masih dia arahkan kepada Xavier.
Xavier tidak mengacuhkan ancaman Gabriel, lelaki itu terus melangkah mendekat. Gabriel terus melangkah mundur sampai dirinya terpeleset saat menginjak lantai yang licin, kemoceng yang ada di tangannya terbang ke arah lain.
Xavier memperlebar langkah kakinya, menahan tubuh Gabriel yang hampir jatuh. Xavier semakin mendekatkan wajahnya pada Gabriel yang berada di dalam dekapannya.
Gabriel membulatkan matanya saat lelaki itu menciumnya, menempelkan bibirnya pada bibir Gabriel. Xavier terus mencoba masuk ke mulut Gabriel yang terkatup dengan kuat. Xavier memberikan sedikit gigitan sampai perempuan itu membuka mulutnya, dan saat itulah Xavier berhasil memasukkan minuman yang hampir terminum olehnya sebagian. Xavier melumat bibir Gabriel, tidak seharusnya dia melakukan ini, mengingat semua minuman sudah ditelan habis oleh perempuan itu.
Gabriel yang tersadar dari rasa terkejutnya, mendorong tubuh Xavier, menjauhkan diri dari lelaki itu. “Berani-beraninya kau menciumku! Dasar lelaki biadab!!” tuding Gabriel marah.
Xavier tersenyum miring, mengacuhkan Gabriel, dirinya harus menyelesaikan semuanya sebelum ada orang lain yang datang ke sana. Xavier kembali mengambil pisau yang dia taruh di atas meja, menusukkannya tepat di leher Emberly yang masih pingsan.
Gabriel membulatkan matanya, wajahnya berubah pucat pasi saat melihat darah yang mengucur dari leher Emberly. Gabriel memegangi kepalanya yang mendadak pusing, dan pandangannya mengabur. Hal terakhir yang Gabriel lihat adalah lelaki itu kembali menusuk Emberly, dan setelahnya dia kehilangan kesadarannya.
LINK:
https://www.wattpad.com/story/371868682?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Uri_rin
KAMU SEDANG MEMBACA
KU PELUK LUKA (Tamat)
ChickLit(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE SECARA ACAK) Kehidupan Urfi yang penuh dengan luka, di tinggalkan oleh Ibunya di panti asuhan ketika bayi. Saat Urfi umur 3 tahun dirinya di adopsi oleh Ibu kandungnya yang sudah menikah...