BAB 21

2.7K 110 0
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*******

Tania membawa Urfi ke rumahnya, sedari tadi Urfi terdiam, belum menceritakan apa-apa kepada Tania. Urfi terduduk di atas kasur Tania, memeluk kakinya dengan tatapan kosong. Tania belum bertanya kenapa Urfi menangis, mungkin Urfi masih butuh waktu untuk menenangkan diri.

“Di minum dulu, Fi. Tadi Mama aku bikinin teh hangat buat kamu” Tania menaruh teh hangat di samping kasur, di atas nakas.

Mama Tania sempat khawatir ketika Tania pulang dengan membawa Urfi yang matanya sembab. Selama perjalanan di motor, Urfi tidak berhenti menangis. Urfi menumpahkan semua rasa sakitnya di atas motor, membiarkan angin membawanya pergi.

“Razi selingkuh, Tan” ucap Urfi dengan suara serak.

Tania menatap Urfi terkejut. “Fi” tangan Tania bergerak menggapai tangan Urfi. Ini sudah kesekian kalinya Urfi di selingkuhi. “Dia nyewa cewek, Fi?”

Urfi menatap Tania dengan tatapan nanar, perlahan kepalanya menggeleng. “Enggak” air mata Urfi kembali bergerumul di kelopak matanya. “Sama Hana”

Tania menggenggam erat tangan Urfi, matanya terpejam sejenak, ikut merasakan rasa sakit yang tengah Urfi rasakan. Lagi, lagi Hana. Pacar Urfi selalu berselingkuh dengan Hana. Urfi terlalu percaya dengan adiknya itu, membiarkan Hana memiliki kesempatan untuk mendekati Razi.

“Udah setahun, Tan”

Tania menatap Urfi dengan wajah mengernyit. Setahun? Jadi, mereka memiliki hubungan sudah dari lama?

“Mereka pacaran di belakang aku, bahkan pas aku kasih nomor Razi ke Hana, mereka udah punya hubungan, Tan” Urfi menengadahkan kepalanya, menahan air mata yang kembali memaksa keluar. Urfi menarik napas panjang kemudian dia hembuskan perlahan, mencoba menghilangkan sesak di dadanya.

“Udah, Fi. Nggak usah cerita dulu” Tania mengusap punggung Urfi.

Air mata Urfi berhasil lolos, mengaliri pipinya. “Mereka.. bahkan.. udah.. tidur..bareng” Urfi merasakan napasnya tercekat, pasokan udara terasa menipis.

Tania menarik Urfi ke dalam pelukannya, mengusap punggung sahabatnya itu. Dari banyaknya laki-laki di dunia ini, Hana selalu mengincar pacar Urfi. Entah sengaja atau memang selera mereka sama. Hana tidak pernah memikirkan perasaan Urfi. Berkali-kali Hana melakukan kesalahan yang sama. Tania yakin jika dengan Rehan pun, Hana sengaja. Buktinya dengan Razi yang Hana tahu adalah pacar Urfi, dia tetap menjalin hubungan dengan Razi di belakang Urfi.

Razi lebih brengsek lagi, Tania pikir Razi laki-laki yang tepat untuk Urfi. Nyatanya dia sama saja, Tania hanya menaruh kecurigaan kepada Razi yang menyewa perempuan. Kenyataannya lebih pahit lagi, Razi menjalin hubungan dengan adik Urfi, dan laki-laki itu tanpa malu melamar Urfi untuk dia jadikan istri.

“Kamu malam ini nginap di sini aja ya, Fi. Nanti biar aku telepon tante Linda buat ngasih tahu kalau kamu sama aku”

Urfi menganggukkan kepalanya, dirinya sudah mulai sedikit tenang. Urfi kira Razi akan setia seperti yang selalu Urfi katakan kepada Tania. Urfi selalu membela Razi di depan Tania, ternyata dugaan Tania ada benarnya.

KU PELUK LUKA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang