BAYAR DI MUKA (21+)
“Kau sudah membawa kontraknya?” tanya Varsha.
Baskara menatap Varsha dengan kedua tangan terlipat di dada, memperhatikan penampilan Varsha yang memakai dress hitam lengan pendek, dengan panjang dress di bawah lutut, serta lebih longgar, tidak terlalu memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Sayang sekali, Baskara jadi tidak bisa melihat tubuh perempuan yang sudah menghantuinya selama seminggu ini. Baskara tidak berhenti memikirkan Varsha, bahkan ketika bercinta dengan perempuan yang dia sewa, wajah Varsha yang dia bayangkan.
“Kau bisa menikmati kopimu terlebih dahulu” suruh Baskara, melirik caffe latte Varsha yang masih utuh. Sedari pelayan mengantarkan pesanan mereka, Varsha maupun Baskara belum menyentuh minuman masing-masing. Varsha memesan minuman saat Baskara sudah sampai.
Varsha mengangkat gelasnya, meminum minumannya sedikit. Dia hanya memesan minuman, tidak lagi memesan kue karena tahu lidahnya tidak cocok dengan kue mahal. “Aku sudah meminumnya”
Baskara mengangguk, tangannya bergerak mengeluarkan kontrak pernikahan yang sudah dia buat dari dalam tas kerjanya. Meskipun mereka bertemu di hari libur, Baskara tetap berpenampilan rapi dengan jas, dan celana bahan. Dia menganggap pertemuan dengan Varsha adalah pertemuan untuk bisnis, bukan kencan. Lagi pula siapa yang akan mengira mereka berkencan?
“Aku sudah menandatanganinya” beri tahu Baskara, menggeser kertas itu ke dekat Varsha. “Kau bisa membacanya terlebih dahulu sebelum membubuhinya dengan tanda tangan”
Varsha mengangguk, mengangkat kertas yang berjudul Kontrak Pernikahan di bagian atasnya. Mata Varsha bergulir membaca tiap kata demi kata yang tertulis di kertas putih itu. Di bagian atas masih biasa saja, hanya data diri yang tidak terlalu penting bagi Varsha. Kemudian, matanya terpaku pada beberapa butir persyaratan yang diberikan oleh Baskara.
Saat Varsha membaca pasal 1 dan pasal 2 dia masih merasa tidak masalah. Varsha lanjut membaca pasal 3, sedikit ingin memprotes, tapi dia urungkan niatnya, mungkin Baskara ingin istri yang penurut. Lanjut ke pasal 4, mata Varsha sukses membulat saat membacanya. Tidak hanya terkejut dengan pasal 4, isi pasal 5 juga membuat Varsha semakin terkejut.
KONTRAK PERNIKAHAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini;
1.Nama : Baskara Dewa Wicaksono
Umur. : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Selanjutnya disebut sebagai pihak pertama (pembayar)2.Nama : Varsha Anindya
Umur. : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua (istri bayaran)Pihak pertama dan pihak kedua setuju untuk melakukan pernikahan yang mengikuti beberapa butir persyaratan di bawah ini;
Pasal 1
Pihak kedua akan mendapatkan bayaran sebesar Rp. 200.000.000,00 dari pihak pertama.Pasal 2
Pihak kedua tidak boleh memiliki hubungan dengan laki-laki lain setelah menikah dengan pihak pertama.Pasal 3
Pihak kedua harus mengikuti aturan pihak pertama, tanpa ada bantahan.Pasal 4
Pihak pertama bebas menyetubuhi pihak kedua layaknya pasangan suami istri, tanpa memakai pengaman.Pasal 4
Ikatan pernikahan antara pihak pertama dan pihak kedua tidak memiliki jangka waktu yang di tentukan, dapat diputuskan sesuai keinginan pihak pertama.“Apa maksudmu dengan kau bebas menyetubuhiku?!” tanya Varsha, menatap marah kepada Baskara. Varsha menaruh kertas itu di meja dengan menggebrak meja sampai menimbulkan bunyi yang mengundang beberapa orang di kafe menatap ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KU PELUK LUKA (Tamat)
ChickLit(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE SECARA ACAK) Kehidupan Urfi yang penuh dengan luka, di tinggalkan oleh Ibunya di panti asuhan ketika bayi. Saat Urfi umur 3 tahun dirinya di adopsi oleh Ibu kandungnya yang sudah menikah...