Episode 1: Mamma

22 3 0
                                    

Hakunamatataa Present: UNO

— Latvia, Riga 🇱🇻

        Ibu kota Latvia dikenal sebagai Riga, terletak di persisir laut Baltik menjadi pusat budaya, politik, bisnis keuangan, industri dan pendidikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Ibu kota Latvia dikenal sebagai Riga, terletak di persisir laut Baltik menjadi pusat budaya, politik, bisnis keuangan, industri dan pendidikan. Dikenal sebagai Paris Timur, ada banyak pelajar Internasional yang datang.

Diantara jutaan penduduk, dua titik kecil mengarungi tiap jalan setapak berbatu indah untuk sampai ke rumah. membawa daun bawang, daging cincang dan isian burger, Ramona menghadiahkannya kepada sang malaikat kecil, putra kesayangannya.

Tiap mendapatkan juara, Ben akan diberikan masakan super lezat yang tidak bisa dimakannya setiap hari karena standar ekonomi tak selalunya memenuhi keinginan pribadi.

"Ipass burgers cempionam~" Sorak Ramona pada Ben.

Merasa senang dan berbahagia, Ben ikut bertepuktangan antusias. Ia sudah tak sabar memakan burger lezatnya. Cukup belia untuk ia pahami bahwa hidup di negeri orang lain sangatlah menyiksa. Makan dengan lahap, Ben bertekad untuk menjadi juara abadi agar bisa menyantap berbagai makanan mewah lainnya.

Waktu berlalu dengan cepat meski bayi adalah tampilan yang selalu Ramona lihat. Tak terasa Ben Choi sudah remaja. Usia 14 tahun merupakan masa-masa sulit. Ibunya terus hidup irit. Tidak ada uang, tidak ada baju baru, ejekan di sekolah karena miskin serta rasis gamblang kerap ia terima.

Berdebat layaknya remaja puber, Ben mencuri uang ibunya di kamar untuk membeli teman. Tetangga yang seusia dengannya terus mengejek bahwa kemiskinan merupakan takdir yang tidak bisa diubah. Peteris selalu jahat kepadanya.

Membutuhkan lebih banyak uang, Ben memeriksa tiap lemari dan penyimpanan kecil secara detail dan menyeluruh milik Ramona yang kini sedang pergi ke kota. Merasakan kehadiran akan sesuatu, ia tolehkan kepala ke belakang menghadap dapur yang gelap nan suram.

Tidak ada sesiapapun baik suara maupun wujud. Namun ada sesuatu yang mengganjal hati. Membisik dan bernafas, telinganya merasa geli. Ben tidak melihat apapun. Tetiba saja kedua matanya terfokus pada buku kecil berwarna biru tua.

Rasa penasaran melahap ego. Saat dibuka, tampak sebuah foto dimana Ramona memakai seragam ala kepolisian Korea Selatan. Tertulis namanya sebagai 'Kim Go Eun' dengan pangkat letnan. "Kim...Kim...Kim?"

Berdebar kencang, Ben yang tidak mengerti tulisan korea kini membalik halaman lain. sangat Asia, ibunya hanya mengajarkan sedikit mengenai kampung halaman. Foto bayi mungil berpipi merah itu tersenyum kecil ketika digendong. "Choi...Choi Beom...Beom-"

"Ben!" Pekik sang ibu yang tidak pernah menyangka bahwa putranya handal dalam mencuri.

Diberikan kultum selama empat jam penuh, Ben tertidur di sudut ruang tamu yang dindingnya terkelupas karena air bocor. Membereskan buku dan barangnya, Ramona yang merasa bersalah berharap tindakannya tidak akan berdampak besar pada mental Ben.

UNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang