Long and Far
//
Heavy Breath
That's the thing about pain
It demands to be felt— UNO —
Bangun dalam keadaan, frasa pun tidak mampu mendeskripsi bagaimana perasaannya hari ini. Mimpi demi mimpi ia lewati bagai pelabuhan. Rabun penglihatannya tertutup oleh tetesan air. Ulu hati terasa pedih. Rasanya begitu sakit.
Ibunya wafat atas kesalahpahaman. Malapetaka diperuntukan bagi iblis bukan sang penjaga tiga alam. Kala itu UNO belum menemukan jawaban atas ramalan. Bibir terkatup rapat tidak mampu membendung perpisahan.
Itu adalah kemauan Kim Go Eun bukan Choi Jisung. UNO mengabulkan permintaan kekasihnya untuk patah hati dan tersakiti. Hanya bisa melihag dari jauh, Choi Jisung sibuk memendam rindu mendalam sambil berangan-angan bagaimana jika ia hidup bersama keluarga kecil di satu atap yang sama.
Bunda mati karena usianya terpangkas. Ayah pun terpaksa meninggalkannya agar aku hidup. Salah arti membunuh aku berkali-kali. Rasanya sesak. Mengetahui fakta, bangun dari tidur tidak membawaku pada ketenangan batin. Rasanya sangat sesak.
"Sshh..." Aku tidak bisa bernafas. Rasanya sakit.
— 07:30 KST
Sarapan pagi terpantau ramai. Kim Seok Jin dan Bae Suji datang untuk memberikan misi baru. Tak kunjung turun, Ryujin mulai bertanya-tanya kemana pergi suaminya. Baru saja akan berdiri, Beomgyu turun berwajahkan pucat.
"Rencananya UNO dan Pimpinan Shin akan kemari. Mereka akan mengawasi latihan kalian. Penilaian bulanan akan diberi banyak poin. Kita bertarung dengan sistem biasa." Ujar Bae Suji.
Terdapat sumbu simetri. Mengikuti alur kehidupan pun senantiasa berubah. Layaknya keseimbangan. Asal harmoni tetap terjaga, malapetaka usah terjadi. Keselarasan tidak diberikan. Mereka dipupuk melalui pengertian dan penerimaan. Labirin sesungguhnya merupakan jiwa. Bagaikan serigala yang memanggil dua bulan, satu memanggil kembali ke dalam malam, satu lagi memanggil untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNO
RomansPintu dan kuda. Bukalah gerbang menuju engkau yang pergi tanpa pamit. Kucari engkau meski rasanya sakit. Perihal pendakian bukit inilah waktunya untuk bangkit. ᴜɴᴏ Seorang anak lelaki berusia 14 tahun harus menghadapi kesendirian setelah ibunya wafa...