Society of Other Entities
||
UNO
"I'll be allright, you have to trust me."
Tanya pun penasaran. Bahkan dirinya tidak bisa membawa manusia masuk dan keluar dari alam api karena keterbatasan. Itulah sebabnya saat Imoogi menariknya secara paksa dan harus meninggalkan Ha Do Kwon, dirinya tak bisa melakukan apa-apa. Namun jika Beomgyu mampu, sungguh anak itu bukanlah kreasi biasa.
Meja di ruang tamu sudah disingkirkan. Yoo Jimin duduk siap di belakang Choi Beomgyu. Tugasnya adalah memeriksa alam bawah sadar jika terjadi hal tak diinginkan. Beomgyu atur nafasnya yang gugup.
Greb
Tersenyum jahillah Choi Soobin ketika tangannya digenggam erat. "Aaa, nanti ada yang cemburu."
"Karena ruang dan waktunya tidak menentu, tolong panggil aku 10 detik berikutnya." Kata Beomgyu memberikan pesan kepada Yoo Jimin. Dimengerti, waktunya untuk pergi.
Sekilas kedua mata terpatri pada sang istri yang berdiri tak bergerak, menyilangkan kedua tangan di depan dada sebagai pengawas. Jika percobaan ini berhasil, mereka akan melawan Imoogi di alam roh, bukan alam manusia. Memejamkan mata, Choi Beomgyu rasakan hembusan udara.
Swoshhh!
Sontak Lee Heeseung terkejut ketika wujud Choi Soobin dan Choi Beomgyu menghilang dari pandangan. Mereka takjub akan perpindahan ruang tersebut. Menghitung dari angka 10 hingga 1, semua orang menunggu kedatangan keduanya kembali dari alam roh.
Titik cahaya lain pun terbentuk. Berkeliling bagai kunang-kunang malam, keduanya mengitari sebuah pohon. Wujud pun turun menapakkan kaki di alam roh. Merinding bukan main, ini perjalanan pertama Choi Soobin memasuki alam lain.
Terdapat ratusan roh dan penjaga yang berlalu lalang menaruh rasa peduli akan keberadaan mereka.
Brukk
Ambruk tubuh Choi Beomgyu. Energinya terkuras habis tanpa sisa. Darah segar mengucur keluar dari hidung. Kedua matanya menjadi rabun. Cemaslah Choi Soobin dibuatnya. Hendak mengulurkan tangan, berbondong-bondong roh penjaga alam mendatangi mereka menolak akan keberadaan entitas asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNO
RomancePintu dan kuda. Bukalah gerbang menuju engkau yang pergi tanpa pamit. Kucari engkau meski rasanya sakit. Perihal pendakian bukit inilah waktunya untuk bangkit. ᴜɴᴏ Seorang anak lelaki berusia 14 tahun harus menghadapi kesendirian setelah ibunya wafa...