— She —
||
In another universe, i meet my mother.
Version of her that increadibly strong and gloom as well
Wife eyed and full of pzasss
She said, "grief is perhaps the last and final
translation of love"UNO
Katanya selang itu adalah alat penunjang hidup. Sang penjaga mengutus prajurit berkudanya untuk datang. Yoo Jimin taruh tangai kecil bunga putih di atas bantalnya. Penuh harap agar gadis itu cepat pulih. Berdoa dan bermimpi, manusia penuh keinginan kuat menampakkan usaha, agar yang lain melihat.
Dibelainya dahi gadis itu bersama senyum selembut aster putih yang melambangkan kesabaran dan kesetiaan.
Melirik kecil, Lee Heeseung mengajak yang lain keluar dari kamar rawat inap ini untuk mengerjakan misi lainnya. Lagi pula mereka harus menyelesaikan banyak hal sebelum acara pernikahan pertama generasi ketiga yang akan diadakan di rumah putih. Upacara pun diatur sedemikian rupa agar khidmat.
Sampai di rumah, Kim Minjeong dan Choi Beomgyu terlihat sedang mengobrol di dapur. Gadis itu mulai menata diri dan menjaga pola hidup. "Soobin kelihatan semakin tua karena sebenarnya dia tau banyak hal."
"Dia ngajarin aku bercukur." Kata Choi Beomgyu."
"Sama, dia juga ngajarin aku cukur." Ucap Minjeong senang.
"Dimananya?" Merasa absurd, Yoo Jimin tidak ingin pikirannya menjadi kotor, namun Minjeong terus memaksa. Menyusun sendok, garpu dan pisau baru, ia suka melihat suasana rumah yang sekarang terasa sedikit lebih ramai. Kim Sanyeong tak seseram yang ia kira. Wanita itu lucu dan penuh humor gelap.
Selalu curiga, analitis dan dingin, Lee Heeseung sangat benci pengkhianatan. Jika wanita bernama Shin Sekyung itu tidak sebaik penilaian UNO, ia akan terus bersiaga. Pembawaannya dari alam api sungguh menyengat. Namun rumah putih tidak menolak kehadirannya.
"Mau kumur-kumur?" Tanya Yoo Jimin yang tetiba datang.
Melirik malas, Lee Heeseung cabut sikat giginya memintanya untuk minggir. Menuju kamar mandi, ia akan beberes sebelum pergi. Menyusun tas, Heeseung mengambil kunci motornya untuk mengambil misi dari Bae Suji di perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNO
RomancePintu dan kuda. Bukalah gerbang menuju engkau yang pergi tanpa pamit. Kucari engkau meski rasanya sakit. Perihal pendakian bukit inilah waktunya untuk bangkit. ᴜɴᴏ Seorang anak lelaki berusia 14 tahun harus menghadapi kesendirian setelah ibunya wafa...