UNO

Episode 51: Bloodline

Start to open is hard as well
Everytime i opened to someone else,
They keep disappear

I'm like devil to some
and
Angel for others

UNO

||

— Bloodline —

Menolak tidur sekamar, pengantin baru akan merakayasa akting profesional mereka di depan beberapa individu. Satu hari, dua hari hingga satu minggu, rumah putih tak memiliki banyak perubahan atau harapan bagi pasangan suami istri itu. Beomgyu tidur di kamarnya sendiri dan Ryujin sibuk memberi makan ikan-ikan dalam aquarium kacanya.

Gila studi, keduanya mengunci kamar saat tugas datang. Shin Ryujin sudah bisa menyelesaikan tesis secara penuh dan melakukan sidang promosi sebelum natal. Disisi lain, Yoo Jimin kerap mengatur dekorasi rumah. Bae Suji mulai mempercayakannya akan banyak hal. Selain emosional, Yoo Jimin memiliki kekuatan layaknya seorang ibu agar anggota lain mau menurut.

Kendatipun begitu, Kim Minjeong semakin sulit diatur. Virus mesum mulai menyebar luas ketika Beomgyu dan Ryujin menikah. Gadis itu senang memakai verba-verba seksual layaknya vampir jahil disana. Terkadang Kim Sanyeong yang berlatih untuk lepas dari kursi roda hanya bisa ikut tertawa. Terkadang pula Shin Sekyung menghilang ntah kemana.

Kekhawatiran tersebut sampai ke telinga UNO. Dipanggil untuk menghadap langsung, Bae Suji melihat logo kuda sebagai pin mengkilap pada kerah jas formalnya. Akan disebar nanti ketika sudah disepakati.

"Oppa nggak perlu khawatir. Asalkan mereka tidak bertindak impulsif. Memang sering berdebat tapi tidak separah Kim Minjeong dengan Lee Heeseung. Mereka terbiasa satu atap tapi tidak satu kamar. Apalagi keduanya sama-sama tertutup. Mungkin Beomgyu dan Ryujin hanya butuh waktu." Terobos Bae Suji.

Mengelus dagu, Choi Jisung hanya berpikir tingkah-tingkah itu akan membentuk perilaku dan membuat keduanya terbiasa. Jika direksi meminta hasil sesegera mungkin dalam artian Ryujin yang diharuskan mengandung, apalagi gadis itu sebentar lagi akan lulus sebagai magister psikolog, tidak ada halangan bagi mereka untuk membuahi sel-sel itu menjadi bayi baru.

Yang diinginkan oleh Jisung adalah sikap tegas. Maka Bae Suji akan mewujudkannya. "Oke kalau begitu. Aku akan mempercepat prosesnya. Mungkin sedikit dorongan bisa membuat oppa dan Pimpinan Shin tenang. Akan kucoba. Jangan marah kalau kepala mereka berdarah."

"Ada satu hal lagi yang ingin kubicarakan." Ujar Choi Jisung.

"Kenaikan gaji?" Tatap Suji semangat.

"Aku ingin kamu dan Lee Seyoung menyelidiki kasus terbaru. Aku pikir generasi tiga tidak perlu ikut campur untuk yang satu ini. Akan kuberi jalan dan pilihan."

Menaikkan kedua alis, Suji menjadi penasaran. "Siapa targetku?"

"Park Chang Ho." Kata sang UNO.